KOTA, Media Ponorogo – Reog Gajah Manggolo SMAN 1 Ponorogo menunjukkan kelasnya dengan menyuguhkan tampilan yang megah nan spektakuler di ajang bergengsi Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) XXX, Selasa (23/6/2025) malam.
Juara FNRP XXIX itu bertekad mempertahankan piala bergilir Presiden RI dengan tampilan penari, pemusik dan kru yang memukau menggetarkan panggung Alun-Alun Ponorogo.
Suguhan Wirogo, Wiromo dan Wiroso terpadu kuat sejak awal hingga akhir pagelaran membuat Gajah Manggolo menghipnotis ribuan pasang mata dan mendapat applaush penonton.
Waka Humas SMA Negeri 1 Ponorogo Iring Saputra mengaku bangga dengan penampilan Gajah Manggolo yang gemilang dan memukau.
Hal ini tidak lepas dari kerja keras 90 personil yang dilibatkan dalam ajang berkelas nasional ini.
“Maksimal semua jatil hingga warok adalah siswa kelas X dan XI SMAN 1 Ponorogo,” ungkapnya.
Kesuksesan ini juga berkat persiapan yang sangat matang. Latihan dimulai sejak 3 bulan sebelumnya festival. Dimulai sejak bulan April hingga Juni.
Bahkan, lebih intensif anak didiknya menjalani masa karantina selama 10 hari.
“Kami bekerjasama dengan Mas Agung pelatih dari ISI Solo yang sangat profesional dengan memberikan bimbingan lebih bagus tidak setengah-setengah,” paparnya.
Iring sapaan akrabnya menjamin regenerasi seniman reog muda di SMA Paling Favorit di Ponorogo itu berjalan baik.
Sebab, mereka terhimpun lewat ekstra tari dan esktra reyog sehingga mudah mengelola latihan.
“Regenerasi Reog di Smaza Ponorogo tumbuh berkembang sesuai bakat yang luar biasa dan mewadahi seniman yang berpotensi dengan mempertahankan kekhasan dan karakteristik Ponorogo,” pungkasnya.
Senada disampaikan Supardi S.Pd M.Pd Kepala SMAN 1 Ponorogo yang bertekad kuat mempertahankan juara umum.
Sebagai kepala sekolah baru, ia bersama keluarga besar SMAN 1 Ponorogo berusaha maksimal.
Selain intensif latihan juga memberikan akomodasi yang cukup agar bisa tampil lebih maksimal.
“Harapan kami SMAN 1 Ponorogo tetap mempertahankan juara 1 nasional sehingga piala presiden tetap berada di SMAN 1 Ponorogo,” tandasnya.
Menurutnya, juara 1 FNRP, adalah suatu kebanggaan dan harga diri. “Namanya perlombaan itu membawa harga diri. Kita berusaha sekuat tenaga agar tetap juara,” tandasnya.
Tak segan, Supardi sebagai kepala sekolah turun langsung mensuport dan mendampingi siswa.
“Saat berlatih dan pada saat istirahat kami beri motivasi agar mereka memiliki rasa nasionalisme pada SMAN 1 Ponorogo yang sangat kuat sehingga berjuang sekuat tenaga membawa nama baik sekolah,” tandasnya.
Luar biasanya, demi menyaksikan dan mensupport full grup kebanggaannya, SMAN 1 Ponoroho menyiapkan sebanyak hampir 500 lebih suporter.
“Kami berharap, sebagai warga Ponorogo ini harus tetap uri budaya jawa khususnya reog sebagai warisan dari para pendiri ponorogo yang diakui diunia lewat unesco,” tandasnya. (mas)