Home Headline SD Ma’arif Ponorogo Cetak Generasi Qur’ani: Mahir Membaca, Menulis & Menghafal Al-Quran

SD Ma’arif Ponorogo Cetak Generasi Qur’ani: Mahir Membaca, Menulis & Menghafal Al-Quran

0

KOTA, Media Ponorogo – SD Ma’arif Ponorogo benar-benar punya komitmen kuat dan menjamin anak didiknya mahir membaca, menulis hingga menghafal Al Quran sesuai kaidahnya.

Terbukti, dalam sehari Sabtu (24/5/2025) SD Ma’arif Ponorogo menggelar tiga kegiatan keagamaan sekaligus tentang Al-Quran.

Ketiga kegiatan tersebut adalah Khataman Al-Quran kelas VI, Uji Publik Hafalan Tahfidz Quran, dan Tasyakuran Haflatul Ikhtitam Tartila.

Kepala Sekolah, Moh. Hamdan Rifai, S.Th.I., MA., mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Hari ini, SD Ma’arif Ponorogo berharap mendapatkan keberkahan dari Al-Quran,” ujarnya.

Khataman Al-Quran kelas VI yang digelar di GOR sekolah menjadi momentum bagi siswa kelas enam untuk mengakhiri studi mereka dengan keberkahan dan ilmu yang bermanfaat.

Selain itu, sebanyak 32 siswa SD Ma’arif Ponorogo turut berpartisipasi dalam Uji Publik Hafalan Tahfidz Quran yang diikuti oleh siswa SD negeri dan swasta se-Kabupaten Ponorogo.

Puncaknya, Tasyakuran Haflatul Ikhtitam Tartila di Masjid NU Ponorogo merayakan keberhasilan 131 siswa kelas 3 yang telah menyelesaikan program Tartila.

Program ini memastikan seluruh siswa kelas 3 mampu membaca dan menulis Al-Quran sesuai kaidah.

“Kami memastikan setiap siswa lulusan SD Ma’arif Ponorogo mahir membaca dan menulis Al-Quran,” tegas Hamdan.

Ia juga menekankan pentingnya pendampingan orang tua di rumah untuk melanjutkan pembelajaran Al-Quran.

Sekolah menargetkan siswa mampu membaca Al-Quran secara maksimal pada kelas 3.

Miftahul In’am, S.Pd.I., M.Pd., Ketua Panitia Haflatul Ikhtitam Tartila, menjelaskan bahwa program ini telah berjalan untuk kedua kalinya.

Program Tartila, metode pembelajaran Al-Quran khas Ma’arif NU, terbukti efektif dan telah membuahkan hasil yang luar biasa.

“Tartila jelas sanadnya nderek dawuh JQH NU dari pusat sampai cabang dan termasuk produk dari LPTQ Ponorogo serta hasilnya pun luar biasa,” sebutnya.

Metode ini diajarkan secara mandiri oleh guru-guru SD Ma’arif Ponorogo yang telah mengikuti pelatihan khusus.

SD Ma’arif Ponorogo membagi siswa menjadi dua jenjang: kelas bawah (1-3) dan kelas atas (4-6).

Haflatul Ikhtitam Tartila menandai berakhirnya jenjang kelas bawah, memastikan tidak ada siswa kelas 3 yang belum mampu membaca dan menulis Al-Quran.

Setelah menguasai baca tulis Al-Quran, siswa diarahkan untuk menghafal surat-surat pendek juz 30.

Keberhasilan program ini, menurut In’am, merupakan bukti khidmat lembaga kepada wali murid.

SD Ma’arif Ponorogo, sebagai sekolah umum, tetap menonjolkan nilai-nilai Ma’arif yang mengintegrasikan kurikulum umum dan madrasah.

“Sekolah berharap terus dapat mencetak generasi unggul yang sholeh dan sholehah, serta mampu meraih cita-cita terbaiknya,” pungkasnya.(mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here