Home Budaya Istimewa, Pagelaran Wayang Kulit Bersama Maulana Ganezta Dalang Muda SMAN 1 Ponorogo...

Istimewa, Pagelaran Wayang Kulit Bersama Maulana Ganezta Dalang Muda SMAN 1 Ponorogo & Ganesha Laras

0
Dasar Daminto, S.Pd., M.Pd., menyerahkan tokoh wayang Puntadewa kepada Ki Maulana Ganezta Dalang Muda SMAN 1 Ponorogo menandai dimulainya pagelaran.

KOTA, Media Ponorogo – SMAN 1 Ponorogo menghelat Pagelaran wayang kulit yang super istimewa, Sabtu malam Minggu (17/5/2025) di halaman sekolah.

Bukan hanya karena lakon “Sesaji Raja Suya” yang sarat makna, tetapi juga karena seluruh pemainnya adalah pure siswa-siswi SMAN 1 Ponorogo.

Betapa tidak, SMA Negeri paling favorit di Kota Reog ini menampilkan dalang muda Maulana Ganezta Cakra Wijaya.

Pelajar yang masih duduk di Kelas X.4 SMAN 1 Ponorogo menunjukkan bakat dan kepercayaan diri yang mengagumkan.

Lebih istimewa lagi, seluruh pengrawit yang mengiringi pementasan adalah anggota Ganesha Laras, kelompok seni tradisional SMAN 1 Ponorogo.

Hujan deras yang mengguyur Ponorogo malam itu tak mampu meredupkan semangat mereka.

Kepala Sekolah, Dasar Daminto, S.Pd., M.Pd., menyerahkan tokoh wayang Puntadewa kepada Ki Maulana, menandai dimulainya pertunjukan.

Disusul dengan gamelan yang mengalun merdu, mereka menampilkan pertunjukan yang memukau.

Maulana, dengan suara yang jelas dan penampilan yang memikat, berhasil mengajak penonton terhanyut dalam alur cerita.

Lakon “Sesaji Raja Suya”, yang menceritakan perjuangan Pandawa mempertahankan kerajaan Indraprasta, disampaikan dengan apik dan menarik.

Dasar Daminto, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasi atas penampilan para siswa yang spektakuler.

Menurutnya, pementasan ini bagian dari program pembelajaran P5 penguatan muatan lokal SMAN 1 Ponorogo, sekaligus wujud syukur atas pelantikan siswa kelas XII sebagai alumni Ganesha 62.

“Mudah-mudahan dengan rasa syukur ini Allah SWT melipat gandakan nikmat kepada kita. Semoga anak kelas 12 yang sedang berjuang mendapatkan lembaga perguruan tinggi negeri atau swasta yang dicita-citakan dimudahkan Allah SWT,” ungkapnya.

Pagelaran ini sekaligus sebagai sarana latihan bagi Ganesha Laras. Apalagi SMAN 1 Ponorogo sudah punya perangkat gamelan lengkap.

Dasar Daminto menekankan pentingnya melestarikan budaya Jawa, khususnya wayang kulit.

“Ajang leluri budaya ini harus terus menerus tiada henti. Konsep saya, ketika Reog Gajah Manggolo tampil di Festival Reog Nasional (FRN), Ganesha Laras wajib tampil juga,” tegasnya.

“Tidak boleh selang-seling. Reog dan wayang harus tampil. Jika Reog Gajah Manggolo tidak tampil, Ganesha Laras tetap harus menampilkan wayang,” tambahnya.

Ia menegaskan komitmen SMAN 1 Ponorogo untuk rutin menggelar pertunjukan wayang.

“Ini akan terus berlanjut, dimulai sejak tahun lalu. Karena kalau bukan kita, siapa lagi yang akan melestarikan budaya ini. Sehingga konsepnya pokoknya di tiap tahun ada pagelaran wayang di halaman SMAN 1 Ponorogo,” pungkasnya.

Menariknya, dalam sinopsisnya Lakon Sesaji Raja Suya diawali dari Surya bersinar muncul di ufuk timur, membangun semangat pagi untuk negeri baru bernama Indraprasta.

Kicauan burung dan desirnya angin yang bertiup memberi anugerah indah kepada negeri para Pandawa itu.

Syukur dan doa dipanjatkan akan anugerah yang telah diberikan. Melalui Sesaji Agung Raja Suya, Pandawa menghaturkan rasa syukurnya.

Namun, belum sempat terucap puja dan mantra atas syukur tersebut, serangan prajurit Giribajra pimpinan Hamsa dan Dimbaka, seakan memecah kedamaian.

Rakyat tertindas, dan kekacauan dimana mana. Atas dasar untuk mempertahankan negara, Pandawa cancut gumregut bersama sama mengusir para penjajah sampai pada akarnya.

Di situ lah kisah perjuangan gigih Pandawa dalam mempertahankan kedaulatan dan menggelar sesaji agung Raja Suya sebagai syukur dan permohonan perlindungan. (mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here