SUKOREJO, Media Ponorogo – Bulan Ramadan menjadi momentum istimewa bagi Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Falah Sukorejo, Ponorogo.
Di tengah modernisasi manajemen pesantren, tradisi keilmuan khas Jawa, “Ngaji Pasan,” tetap dilestarikan.
“Ngaji Pasan,” yang berarti “mengaji di bulan Ramadan,” menjadi tradisi tahunan yang dijalankan dengan khidmat.
Tradisi ini menekankan pengkajian kitab-kitab ringkas agar dapat diselesaikan (dikhatamkan) selama bulan Ramadan.
Hal ini sejalan dengan semangat meningkatkan keimanan dan ketakwaan di bulan suci.
Pada Ramadan tahun ini, para santri Ponpes Darul Falah Sukorejo mengikuti kajian intensif tiga sesi sehari: pagi, sore, dan malam.
Keenam kitab yang dikaji meliputi berbagai tema keislaman, di antaranya Asraru Shaum (Rahasia Puasa) dan Hikayatul Ramadan (Kisah-kisah Ramadan).
Pengasuh Ponpes Darul Falah, Gus Reza Arif Achmadi, S.Th.I, menjelaskan pentingnya melestarikan tradisi Ngaji Pasan.
Gus Reza menambahkan, “Tradisi Ngaji Pasan ini sangat penting untuk membentuk karakter santri yang religius dan berilmu.
Dengan memahami isi kitab-kitab tersebut, diharapkan santri dapat mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami berusaha mengintegrasikan tradisi ini dengan kurikulum modern pesantren agar santri mendapatkan pemahaman yang komprehensif,” paparnya.
Tradisi ini, menurutnya, tidak hanya sekadar menjaga warisan budaya pesantren, tetapi juga memberikan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai keislaman dan memperkuat ikatan silaturahmi antar santri.
Para santri tampak antusias mengikuti Ngaji Pasan. Ratusan santri mengikuti kegiatan ini dengan khusyuk.
Salah satu santri, Derrick Fernando, mengungkapkan, “Saya merasa senang dan mendapat banyak manfaat dari Ngaji Pasan. Saya belajar banyak hal baru tentang Islam dan semakin memahami makna Ramadan,” ungkapnya.
Kegiatan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran di Ponpes Darul Falah Sukorejo, yang memadukan metode modern dan tradisi luhur pesantren.
Suasana kajian berlangsung khidmat dan penuh kekeluargaan, menciptakan lingkungan belajar yang positif dan kondusif. (mas)
