KOTA, Media Ponorogo – Bupati Sugiri Sancoko dan Wabup Lisdyarita mendapatkan apresiasi tinggi dari tokoh pemuda atas kinerjanya yang luar biasa dalam waktu kurang dari 3 tahun mengabdi.
Salah satu yang memberikan apresiasi adalah Nuroini (32), seorang pemuda yang aktif dalam kegiatan Karang Taruna Desa Gelanglor, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo.
Nuroini menyebut bahwa pembangunan yang signifikan di Ponorogo terjadi hanya pada dua era Bupati, yaitu era Bupati Markum Singodimedjo dan era Bupati Sugiri Sancoko saat ini.
“Saya lihat memang pembangunan yang maju dan kelihatan sangat menonjol itu pertama era Bapak Markum dan kedua era Bupati Sugiri yang sekarang. Karena membangunnya dari di semua lini, baik perbaikan jalan pelosok Ponorogo sampai kota,” ungkap Nuroni, Senin (26/2/2024).
Seperti di ketahui, Bupati Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati Lisdyarita telah memimpin Kota Reog Ponorogo selama 3 tahun.
Pada hari Senin, 26 Februari 2024, tepat 3 tahun sejak dilantik pada 23 Februari 2021, Bupati Sugiri Sancoko, atau yang akrab disapa Kang Bupati, telah menunjukkan dedikasinya dalam membangun Ponorogo.
“Anggap saja Bupati Sugiri memimpin 3 tahun, karena sebenarnya dua tahun sebelumnya terkena pandemi, anggaran terefocusing, tapi Saya amati sangat luar biasa inovasi dan terobosannya,” ungkapnya.
Nuroini mengungkapkan, tantangan Bupati Sugiri Sancoko dalam membangun Ponorogo tidak lah mudah.
Lantaran, Ia harus menghadapi tantangan pandemi Covid-19 sejak kampanye hingga dilantik menjadi Bupati.
Meskipun anggaran pembangunan harus direfokuskan untuk penanganan Covid-19, Nuroini mengamati bahwa inovasi dan terobosan yang dilakukan oleh Bupati Sugiri sangat luar biasa.
Salah satu terobosan yang dilakukan Bupati Sugiri adalah menggerakkan semua elemen masyarakat untuk membangun pedestrian jalan HOS Cokroaminoto tanpa menggunakan anggaran APBD pada awal masa jabatannya.
Pada tahun kedua, fokusnya adalah memperbaiki akses jalan rusak di pelosok Ponorogo sembari mempercantik wajah kota dengan program face off.
Pembangunan jalan secara besar-besaran terjadi di Kabupaten Ponorogo pada tahun 2022. Ratusan titik ruas jalan diperbaiki dengan menggunakan dana PEN.
Selain itu, kualitas aspal yang digunakan dalam pembangunan jalan di Ponorogo juga sangat baik.
“Aspalnya bukan kaleng-kaleng. Tapi aspal yang digunakan pemborong kualitas banget. Pernah saya tanya pemborongnya, ternyata ada dari Gresik, Sidoarjo sampai Bojonegoro, yang merupakan PT terpercaya benar-benar bagus kualitas aspalnya,” paparnya.
Pembangunan jalan ini terlihat jelas di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, di mana akses Ponorogo menjadi lebih baik.
Pembangunan jalan terus berlanjut pada tahun 2023 dengan fokus utama pada ruas penghubung wisata.
Akses jalan menuju Telaga Ngebel, Monumen Reog, dan Museum Peradaban sudah dalam kondisi baik.
“Kalau diamati pembangunan akses jalan ke wisata Ngebel, Kang Giri lebih baik dari pada era sebelumnya,” sebutnya.
Tidak hanya dalam pembangunan fisik, Bupati Sugiri juga memperhatikan dunia pendidikan.
Melalui peraturan bupati nomor 37 tahun 2022, Bupati berharap agar setiap tamatan SD dapat menghafal satu juz Alquran, sedangkan siswa SMP dapat menghafal 3 juz Alquran atau lebih. Ribuan pelajar sudah mengikuti program tahfidz di Pendopo Kabupaten.
Nuroini menyebut bahwa Ponorogo membutuhkan pemimpin seperti Bupati Sugiri, yang memiliki pemikiran maju, profesional, dan merakyat.
“Walaupun kelihatan seperti orang desa tapi pemikirannya jauh maju ke depan. Betul-betul visioner, merakyat dan tidak sombong,” katanya.
Sebagai seorang pemuda, Nuroini berharap agar Bupati Sugiri terus memimpin dan membangun Ponorogo menjadi lebih maju, baik dari desa hingga kota, serta dapat mewujudkan semua programnya.
“Tentu tidak ada yang sempurna. Tapi harapan saya adalah semoga di tahun-tahun mendatang, Bupati Sugiri dapat terpilih kembali dan Ponorogo terus maju,” tutup Nuroini. (mas)