
BALONG, Media Ponorogo – Puncak peringatan HUT Ke-41 SMP Negeri 1 Balong terasa istimewa dan bersejarah, Rabu malam (29/11/2023).
Lantaran, momen spesial itu ditandai dengan peresmian Panggung Sasana Kridha Saba oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.
Secara simbolis, Kang Bupati didampingi Sudarto, S.Pd, M.Pd menggunting pita dan menandatangani prasasti panggung megah nan artistik itu.

Orang nomor satu di Kota Reog itu juga meluncurkan batik karya SMPN 1 Balong yang diberi nama Surya Ndadari.
Selain meresmikan, Bupati Sugiri juga mendapat cinderamata batik yang kemudian dipakainya secara langsung.
Sudarto, S.Pd, M.Pd Kepala SMPN 1 Balong menerangkan, panggung Sasana Kridha Saba ini adalah tempat untuk menampilkan kreasi, aksi dan kreatifitas siswa SMPN 1 Balong.
“Karena Sasana adalah tempat, Kridha adalah aksi dan Saba adalah Satu Balong,” sebutnya.
Bahkan, pada puncaknya panggung ini menampilkan ketoprak bernama Saba Budaya yang disuguhkan putra-putri SMPN 1 Balong.
“Kami mencoba sesuatu yang baru. Selama 3 bulan di SMPN 1 Balong kami membuat ketoprak edukasi Saba Budaya,” sebutnya.
Dalam kegiatan itu, juga ditampilkan tim tahfidzul quran SMPN 1 Balong yang melantunkan ayat Al Quran.
“Tahfidz ini adalah menindak lanjuti Peraturan Bupati Ponorogo Nomor 37 Tahun 2022 tentang penguatan pendidikan karakter melalui peningkatan kegiatan keagamaan,” ungkapnya.
Menariknya lagi, SMPN 1 Balong juga memiliki edufarm atau pembelajaran pertanian.
Edufarm ini, kata Pak Itok-sapaan akrabnya, hadir sesuai dengan kondisi lingkungan masyarakat yang mayoritas agraris.
Maka dibekali cara bertani dan berkebun. Lahan kosong di belakang sekolah disulap dan dimanfaatkan untuk pembelajaran pertanian.
“Pertanian yang dikerjakan oleh siswa ini dikembalikan lagi ke siswa lagi. Sehingga menjadi hasil unit produksi sekolah,” sebutnya.
Sementara itu, Kang Bupati Sugiri Sancoko mengapresiasi terobosan luar biasa yang dilakukan SMPN 1 Balong.
“Luar biasa, kami bersyukur SMPN 1 Balong. Sebuah SMP yang punya sejarah pribadi. Karena istri saya adalah angkatan pertama lulusan SMPN 1 Balong,” ungkapnya.
Kang Bupati mendorong SMPN 1 Balong untuk terus berinovasi. “Kami menaruh hati yang luar biasa untuk terus berinovasi dengan mengajak orang tua dan stakeholder agar kelak menjadi anak yang hebat,” tandasnya.
Ada tiga pesan yang menjadi wanti-wanti Bupati Sugiri Sancoko menghadapi bonus demografi dan tantangan digitalisasi.
Pertama, penguatan basis akhlak atau agama menjadi hal yang utama disamping Sumber Daya Manusia (SDM).
Kedua, pembentukan karakter budaya kepada diri anak. “Agar siswa mbudayani, njawani, dan sopan santun. Jadi guru mendidik itu berbasis karakter dan budaya,” tandasnya.
Sedangkan ketiga, install otak dengan merdeka belajar. “Saya mimpi besar SMPN 1 Balong mampu menjawab tantangan itu,” tegasnya.
Bupati juga menitip spirit, agar SMPN 1 Balong terus maju kedepan. “Bonus demografi akan terwujud suatu ketika. Dari anak desa atau kota gantungkan cita-cita setinggi langit. Kalau pun terpeleset jatuhnya masih di bulan. Dari SMPN 1 Balong bakal muncul pemimpin bangsa masa depan,” pungkasnya. (mas)