BABADAN, Media Ponorogo – Pengurus OSIS SMPN 1 Babadan benar-benar siswa pilihan. Lantaran, sebelum dilantik mendapat bekal gemblengan mental dan fisik langsung dari prajurit TNI di alam terbuka.
Terbukti, SMP Negeri yang dipimpin Drs. Teguh Prasetyo Wiyono, M.Si ini menggelar latihan dasar kepemimpinan (LDK) selama tiga hari, Jum’at sampai Minggu (6-8/9/2023).
LDK ini diikuti sekitar 80 siswa yang berasal dari pengurus lama dan calon pengurus OSIS serta Ketua Kelas.
Termasuk juga beberapa anggota PDS (Penegak Disiplin Sekolah) yang sifatnya berpartisipasi membantu trainer.
Menariknya, pelaksanaan LDK dipusatkan di Wengker Park Taman Keanekaragaman Hayati. Tidak lagi di Hotel Sarangan sebagaimana sebelumnya.
Hal ini dimaksudkan lebih menantang, dan efisien biaya. “Selain itu juga dekat, tempatnya cukup memadai, luas, rindang dan meramaikan tempat wisata di lingkungan Ponorogo sendiri,” ungkap Teguh Prasetyo Wiyono.
Bedanya lagi, trainer kerja sama dengan TNI dari Koramil Babadan. Bukan lagi dari trainer umum.
“Pelaksana Trainer dari Koramil Babadan,” ungkapnya.
Apalagi, kata Teguh, selama dirinya menjabat Kepala di SMPN 1 Babadan, sudah melakukan kerjasama. Mulai MOS, hingga Pelatihan PDS.
Termasuk acara pelatihan lain yang sifatnya mendidik kedisiplinan, tanggung jawab, berani dan sebagainya.
Menariknya lagi, semua siswa wajib mukim selama 3 hari 2 malam di lokasi. Untuk itu sekolah bekerja sama dengan Kodam 5 Brawijaya, untuk tenda dan tempat tidur siswa.
“Ini sangat mendukung, nyaman dan menarik bagi siswa. Pendirian tenda langsung dilaksanakan oleh para anggota TNI,” sebutnya.
Berbagai materi diberikan kepada para peserta di taman yang hijau itu. Mulai PBB, latihan pelaksanaan Upacara, gemblengan mental dan renungan malam.
Teguh berharap, LDK ini menjadi bekal pengurus OSIS baru masa bakti 2023-2024 agar bisa diimplementasikan di sekolah.
“Mampu menjadi contoh siswa lainnya dalam hal kedisiplinan, kepedulian, kerja sama dan sebagainya,” tegasnya.
Pihaknya optimis LDK ini bisa menjadi sebuah pengalaman berharga. Layaknya dirasakan saat pelatihan PDS sebelumnya.
“Hasilnya sangat memuaskan. Anak-anak PDS mampu menjalankan tugas sebagai penegak disiplin dengan baik. Keberadaan PDS sangat membantu sekolah dalam hal kedisiplinan, kepedulian dan kerja sama,” paparnya.
Hal inilah yang membuat sekolah memilih kegiatan LDK, sebagaimana telah dipraktekkan di PDS. Meskipun jelas-jelas pelatihan PDS lebih berat.
“Sampai-sampai harus jurit malam ke Makam untuk mengambil baretnya,” sebutnya.
Adapun pelatihan OSIS ini lebih diarahkan ke pengorganisasian, keteladanan dan kerja sama. Tentunya sebagai bekal pengetahuan dan ketrampilan kepemimpinan kepada calon pengurus OSIS. (mas)