SAMPUNG, Media Ponorogo – Satu persatu visi misi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko terus terealisasi.
Salah satunya, keinginan Kang Bupati mewujudkan ikon wisata pemikat berupa berdirinya Monumen Reyog Ponorogo (MRP) dan Museum Peradaban di atas Giri Seto (Gunung Gamping).
Proses panjang memang harus dilalui untuk mewujudkannya. Mulai perencanaan hingga penentuan pemenang sayembara desain arsitektur terhadap kawasan yang akan dibangun monumen setinggi 126 meter itu.
Termasuk proses groundbreaking (peletakan batu pertama) ikon wisata yang dibangun dengan dana Rp 90 miliar ini pun akan segera dilakukan dalam waktu dekat.
Memulai proses penting itu, Kang Bupati Sugiri Sancoko bertemu dengan masyarakat Sampung untuk sosialisasi sekaligus menyerap aspirasi, Rabu (19/10/2022).
Bertempat di Balai Desa Sampung, berbagai elemen masyarakat dilibatkan termasuk penambang dan pengobong gamping.
“Ini kita gawe bersama, kita rembuk bersama untuk naik kelas. Agar Ponorogo naik kelas kita harus punya sesuatu yang memikat,” ujar Kang Bupati.
Dijelaskan Kang Bupati, Pembangunan Monumen Reog setinggi 126 meter menjadi inovasi besar Pemkab dalam menciptakan wisata pemikat.
Dengan daya tariknya, diharapkan muncul alasan kuat wisatawan mengunjungi Kota Reog. Karena itu, ia memilih unsur Reog yang sudah dikenal luas sebagai identitas Ponorogo.
“Sesuatu yang memikat inovasi yang bisa kita dorong ke atas sesuatu yang sudah viral, yaitu Reog,” terang Kang Bupati.
Lokasi pembangunan juga dipikirkan dengan matang oleh Kang Bupati. Sampung dinilainya lokasi paling strategis untuk meletakkan pemikat utama wisata Ponorogo. Pasalnya, Sampung tidak jauh dengan Telaga Sarangan, Tawangmangu, dan Jawa Tengah.
“Sampung itu gerbang wisata dari barat laut Ponorogo, dekat dengan Sarangan Magetan, Tawangmangu, Jawa Tengah, kita ciptakan segi tiga emas objek wisata,” ujarnya.
Hadirnya Monumen Reog dan Museum Peradaban dinanti-nanti untuk membangkitkan wisata di Ponorogo. Dengan bangkitnya wisata, tentu saja akan ada efek ekonomi luar biasa bagi Kota Reog.
“Wisata itu langsung nendang ke perekonomian. Efek domino secara organik semua akan tumbuh, hotel, penginapan, restoran, oleh-oleh, kerajinan, dan lainnya,” tekannya.
Terkait dengan progres pembangunan, kata Kang Bupati, saat ini detail engineering desaign hampir tuntas.
“Ini sedang detail engineering desain, sudah hampir mencapai titik final, dari ini kita mulai lelang secara multi years dan siapa yang menang kemudian ada proses pembangunan semoga segera ada percepatan,” pungkasnya. (adv/mas/mny)