Home Daerah Diduga Depresi Jauh dari Anaknya, Kakek di Ponorogo ini Nekat Gantung Diri

Diduga Depresi Jauh dari Anaknya, Kakek di Ponorogo ini Nekat Gantung Diri

0

PONOROGO – Diduga depresi berat, seorang kakek berinisial WT (82 thn) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, pada Minggu (4/9/2022) sekitar pukul 07.00 Wib.

Korban ditemukan meninggal dunia gantung diri didalam kamar belakang di Dukuh Banjarjo Desa Trisono Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo.

Kapolsek Babadan AKP Yudi Kristiawan, SH, MH, saat dikonfirmasi awak media membenarkan adanya laporan orang meninggal dunia gantung diri didalam kamar belakang ikut Rt/Rw : 10/03 Dukuh Banjarjo Desa Trisono Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo.

“Korban berinisial WT, 30 Juni 1940,  Alamat Dukuh Banjarjo II Rt/Rw : 09/03 Desa Trisono Kecamatan Babadan, Ponorogo,” ujarnya.

 

Kronologis kejadian dan dari keterangan saksi-saksi lanjut Kapolsek Babadan AKP. Yudi,
Minggu tanggal 04 September 2022, sekira pukul 07.00 Wib piket KA SPK Polsek Babadan menerima adanya laporan orang gantung diri di Dkh. Banjarjo II Rt/Rw : 10/03 Ds. Trisono Kecamatan Babadan, Ponorogo.

“Setelah mendatangi TKP mendapat keterangan dari saksi Zamroni bahwa setelah sholat subuh korban masih jalan-jalan pagi,” ucapnya.

Kemudian sekitar pukul 06.00 Wib, saksi Mesinah mencari korban didalam kamarnya dibelakang rumah.

“Saat membuka pintu saksi melihat korban sudah menggantungkan diri diusuk atap kamarnya. Lalu saksi Mesinah memanggil saksi Rudianto dan memberitahu kejadian tersebut, kemudian saksi menghubungi perangkat desa ,dan malaporkan kejadian tersebut ke kantor Polsek Babadan,” terangnya.

Barang bukti yang berhasil diamankan petugas, tali tambang plastik ukuran 3 mm warna biru, Kaos Warna Biru motif, Celana Panjang Hitam

“Hasil Riksa dari Tim Inafis dan Kesehatan,  tidak ditemukan tanda tanda kekerasan,” ujarnya.

Berdasarkan keterangan dari pelapor bahwa sebelumnya korban bingung karena anak anaknya jauh dan sering pindah tidur ditempat saudaranya.

Sudah tiga bulan terakhir tinggal bersama saksi Mesinah sampai dengan peristiwa menggantungkan diri.

“Atas kejadian tersebut pihak keluarga sudah menerima sebagai musibah dan tidak bersedia dilakukan outopsi dibuktikan dengan surat pernyataan dari pihak keluarga,” pungkasnya. (mny).

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here