PONOROGO – Full senyum nampak dari raut wajah 20 alumni jurusan Teknik Alat Berat (TAB) SMK PGRI 2 Ponorogo.
Pasalnya, tamatan fresh graduate tahun pelajaran 2022 itu sudah diterima kerja di PT. Komatsu Indonesia, sebuah industri alat berat terkemuka di Asia Tenggara.
Secara simbolis, puluhan alumni Sterida itu menerima surat rekomendasi kerja dari Syamhudi Arifin selaku kepala SMK PGRI 2 Ponorogo bersamaan upacara bendera hari Senin (22/8/2022).
“Selamat kepada anak-anakku yang sudah diterima dan besuk siap berangkat kerja di PT. Komatsu Indonesia. Hanya Sterida yang mampu dan bisa,” apresiasi Syamhudi Arifin dihadapan seluruh siswa.
Andik Susilo ST Kepala Program TAB mengatakan, 20 alumni ini adalah anak pilihan. Karena sudah lolos melewati serangkaian tes. Mulai psikotes, fisik, wawancara dan MCU.
“Meski kualitas tes naik, alhamdulillah alumni SMK PGRI 2 Ponorogo yang diterima di Komatsu dari tahun ke tahun semakin meningkat,” ungkapnya.
Mereka bakal bekerja sebagai tenaga assembling di bidang alat berat. Ada yang merakit unit excavator dan unit dumtruck roda besar yang beroperasi di tambang batu bara.
Andik menegaskan, tidak semua SMK yang memiliki jurusan TAB bisa diterima PT. Komatsu Indonesia.
“Bahkan khusus di wilayah Jawa Timur, satu-satunya adalah SMK PGRI 2 Ponorogo,” sebutnya.
Istimewanya lagi, anak didiknya nanti bakal dikontrak minimal dua tahun dengan gaji di atas UMR. “Kalau lembur gajinya bisa tembus Rp 12 Juta,” sebutnya.
Keuntungan lainnya, lisensi bekerja di Komatsu ini bisa digunakan sebagai modal bekerja di perusahaan lain. “Itu kalau anak ingin menaikkan greetnya di perusahaan lain,” sebutnya.
Andi menegaskan, kesuksesan ini berkat gemblengan penguatan pendidikan karakter yang gencar dilakukan Sterida selama ini.
“Notabene SMK PGRI 2 Ponorogo adalah sekolah yang mengutamakan disiplin, tidak tertib tidak baik. Maka disiplin adalah gambaran alumni SMK PGRI 2 Ponorogo,” tegasnya.
Karakter disiplin itu ditanamkan dalam 5K. Baik kedisiplin masuk sekolah, termasuk ketelitian dalam belajar & praktek serta kerapian dalam berpakaian.
Pun, sekolahnya mengadopsi budaya industri untuk dibiasakan ketika sekolah. “Ketika budaya industri sudah terbiasa maka setiap tahun yang diterima kerja selalu tertinggi,” sebutnya.
Sementara itu, rasa bahagia dan lega dirasakan Krisna Bayu Pratama, salah satu alumni yang diterima PT. Komatsu Indonesia.
“Alhamdulillah setelah melalui perjuangan dan beberapa tes, saya dan kawan-kawan diterima,” ungkap Krisna pemuda 19 tahun warga Desa Jonggol Kecamatan Jambon itu,
Menurutnya, tes yang paling berat adalah ketika mengikuti kebugaran jasmani. Karena harus lari mengitari lapangan sepak bola sebanyak empat kali dalam waktu di bawah 7 menit.
Capaian ini, ia persembahkan kepada kedua orang tuanya yang bekerja sebagai petani.
“Orang tua sangat senang, karena sudah lolos tentu saya bisa membantu perekonomian dan mengangkat derajat orang tua,” sebut putra dari Sutrisno ini.
Ia mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar Sterida yang telah mencarikan kerja, membimbing sampai masuk perusahaan yang diinginkan.
“Tidak salah kami memilih Steria yang memang menjamin semua lulusannya bisa dapat kerja,” ucapnya.
Di sisi lain, adanya tambahan 20 anak yang diterima kerja ini membuat prosentase keterserapan lulusan SMK PGRI 2 Ponorogo otomatis naik.
Ditambah lagi, ada 52 alumninya tahun ini yang diterima program pemagangan Jepang.
“Maka update terakhir keterserapan kerja mencapai 91,4 persen,” pungkas Zainul Arifin, M.Pd.I koordinator BKK SMK PGRI 2 Ponorogo. (mas)