PONOROGO – SMAN 1 Babadan punya cara tersendiri dalam merayakan kemerdekaan RI ke-77 tahun
Sekolah yang dipimpin Dr. Suroso, M.Pd ini selama sehari penuh menggelar perlombaan agustusan ala Smazaba, Kamis (19/8/2022).
Bambang Wijanarko, S.Pd, M.Si Wakasek Kesiswaan mengatakan sekolahnya memberikan kegiatan out door learning untuk menumbuhkan nilai kebangsaan, patriotisme dan kebersamaan.
Apalagi pada tahun ini sudah dimulai kurikulum merdeka yang didalam enam dimensi profil pelajar pancasila.
Mulai Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, Berkebinekaan Global, Gotong Royong, Mandiri, Bernalar Kritis dan Kreatif.
“Enam dimensi pelajar pancasila kami wujudkan dalam perlombaan yang sifatnya santai, rekreatif dan kebersamaan,” ungkapnya.
Ada lomba estafet air, tarik tambang dan balap karung. “Selain membutuhkan kekompakan dan kerjasama tim, lomba ini semarak dan rekreatif,” sebutnya.
Perlombaan wajib diikuti semua siswa yang terdiri dari 27 kelas dengan dipandu anggota OSIS.
Bambang menegaskan, sekolahnya mempunyai komitmen tinggi dalam merayakan hari besar islam maupun nasional.
Hal itu dilakukan sebagai sarana memberikan bekal kepada anak didiknya. Termasuk membendung serangan teknologi informasi yang tidak ada batasnya.
Pihaknya tidak ingin terlena dengan kemudahaan tekhnologi. “Jangan tertidur, jangan terfokus mobil legend. Hp ne diselehne. Ayo keluar ke lapangan menikmati sinar matahari berlomba membangun kebersamaan,” paparnya.
Dengan ikut lomba ini, pihaknya juga ingin memberikan pesan, bahwa perjuangan para pendahulu harus terus dilanjutkan.
“Jangan terlean, karena masih ada tugas.sebagai generasi bangsa menerima estafet dari para senior,” tandasnya.
Sementara itu, sebelumnya, siswa dan guru SMAN 1 Babadan mengikuti senam sehat bersama di lapangan sekolah.
Acara dilanjutkan potong tumpeng kesyukuran atas anugerah yang diberikan kepada SMAN 1 Babadan.
Termasuk syukur, anak SMAN 1 Babadan yang bertugas sebagai Paskibraka tingkat provinsi dan kabupaten berjalan lancar.
Lebih dari itu, syukuran ini juga sebagai harapan agar anak didiknya terus berkarya dan berprestasi. “Namun intinya, kami semua berharap agar anak melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi sesuai kemampuan,” pungkasnya. (mas)