PONOROGO – Prestasi membanggakan ditorehkan guru SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo.
Adalah Dian Arihasta, M.Pd guru bahasa inggris SMA Muhipo ini berhasil lolos seleksi
dalam English Instructors Program.
Berkat kemampuannya itu, Ari-sapaan akrabnya, dikontrak menjadi dosen bahasa inggris di Thailand selama satu tahun. Mulai Agustus 2022 sampai Agustus 2023.
Kontrak tersebut bisa diperpanjang sepanjang mendapat review bagus dari mahasiswa.
Pria kelahiran Ponorogo 13 Juli 1987 ini mengaku cukup senang bisa lolos menjadi dosen di Mae Fah Luang University Thailand.
Sebuah kampus Internasional pertama di Thailand yang menggunakan bahasa inggris sebagai media pembelajarannya.
Ditanya soal pilihannya untuk mengajar di Thailand, ia menjelaskan ingin mencari pengalaman baru.
“Sejak dulu saya suka mendapat pengalaman baru apalagi ke luar negeri yang ilmunya bisa saya bawa pulang dikombinasikan di Indonesia,” sebutnya.
Apalagi banyak fasilitas yang didapatkan selain tambahan wawasan dan ilmu bertaraf internasional.
Selama menjadi dosen, guru yang beralamat di Jalan Gatotkaca RT 3 RW 1 Dukuh Pelem Gurih, Desa/Kecamatan Jenangan ini bakal mendapat gaji pokok, asuransi kesehatan dan asuransi lainnya.
Termasuk disediakan asrama dengan fasilitas yang baik. “Saya juga dapat tiket gratis berangkat dari Indonesia terbang ke Thailand,” sebutnya.
Pria berkaca mata ini menceritakan, setidaknya ia harus melewati tiga proses seleksi agar lolos dalam program tersebut.
Mulai pengumpulan berkas via email, wawancara via zoom dan microtheaching.
Baginya, praktek mengajar adalah sesi yang paling berat. Karena selain dites oleh dosen Thailand, dia juga dituntut menyiapkan materi dalam waktu singkat. “Karena tahu akan dinilai maka penuh pressur,” katanya.
Ditambah, ia harus menyajikan materi bagi mahasiswa yang ia sendiri belum tahu level bahasa inggrisnya. “Jadi penuh pertimbangan,” sebutnya.
Perjuangan itu berbuah hasil yang luar biasa. Dian akhirnya lolos menjadi bersama kurang lebih 20 guru dari berbagai negara di dunia.
Ia mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar SMA Muhipo yang telah memberikan pengalaman mengajar selama 10 tahun sejak Juli 2010 silam.
“Portofolio pengalaman mengajar di SMA Muhipo ini tentu menjadi penilain saya layak dipertimbangkan lolos program ini,” ungkapnya.
Di samping itu, selama ini SMA yang dipimpin Muh Kholil itu selalu memberikan dorongan agar gurunya terus berkembang lebih bagus.
Ia juga mengakui kebesaran hati SMA Muhipo yang rela melepasnya di negeri gajah putih. “SMA Muhipo sangat sportif, bayangkan cuti itu sulit, tapi saya diberi ijin, setahun lagi,” sebutnya.
Lolosnya Ari ini mendapat apresiasi kepala SMA Muhipo Muh Kholil. Ia dilepas dengan dihadapan seluruh siswa dan guru dalam sebuah upacara bendera.
Muh Kholil selaku kepala sekolah mengaku tidak salah memilih Dian Arihasta menjadi guru SMA Muhipo.
Lantaran, lulus S2 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Negeri Malang memang ahlinya bahasa inggris.
Pria yang murah senyum itu suka bahasa inggris sejak sekolah dasar. Ari kecil suka kosa kata dan menghafal vocabulary meski tidak tahu artinya.
Kemampuannya nampak ketika SMP yang sudah berani ngomong inggris meski grammernya banyak yang salah.
Barulah ketika kuliah sudah berani berbicara dengan grammer lumayan benar.
Ari kerap memberikan motivasi kepada anak didiknya bahwa menguasai bahasa inggris itu tidak bisa dikebut dalam semalam.
“Butuh persiapan panjang nan jauh-jauh hari,” ujarnya.
Oleh karenanya, ia punya tips, yakni selalu memanfaatkan waktu luang untuk menambah perbendaharaan katanya.
Ketika nongkrong di cafe misalnya, Ari tak segan membuka laptop, baca buku artikel bahasa inggris dan baca soal latihan.
Uniknya, ia juga sering nonton youtube dan mendengarkan lagu untuk belajar bahasa inggris.
“Jadi rugi kalau nongkrong ngopi cuma ketawa ketiwi. Ketika sudah keluar uang maka harus ada tambahan ilmu yang didapat,” pungkasnya. (mas)