PONOROGO – Siswa baru SMAN 3 Ponorogo yang sudah lolos seleksi masuk kelas internasional menjalani kegiatan matrikulasi mulai Senin (25/7/2022).
Matrikulasi ini dilakukan agar siswa kelas yang populer dengan julukan Smaga International Class Program (SICP) tersebut bisa langsung tancap gas dalam mengikuti proses pembelajaran.
Sasmito Pribadi Kepala SMAN 3 Ponorogo mengatakan matrikulasi bakal intensif diikuti selama satu bulan ke depan.
Menurutnya, kegiatan ini wajib diikuti sebagaimana sudah direkomkan Cambridge dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Hebatnya, matrikulasi ini menerapkan pembelajaran yang dominan bahasa inggris dengan prosentase 70/30.
Siswa bakal dibina oleh 5 guru yang sudah standar kualifikasi sesuai rekom cambridge. Di samping itu, juga dipandu cambridge baik secara off line maupun online.
Sasmito menerangkan, sebelum matrikulasi, sekolahnya sudah menyelenggarakan rangkaian seleksi yang difasilitasi Cambridge Assesment International Education (CAIE).
Apalagi kelas internasional ini mendapat antusias tinggi siswa baru. Padahal sesuai ijin hanya dibatasi satu kelas saja.
Sehingga, dilakukan seleksi atau penjaringan dari ratusan pendaftar. Mulai tes tulis, wawancara bahasa inggris sampai komunikasi dengan wali murid.
Terpilih lah 36 siswa yang sudah sesuai dengan kualifikasi cambridge. “Jadi 36 siswa ini menjadi pilot project SICP. Utamanya penguatan karakter dan penguasaan bahasa inggris perwujudan profil pelajar pancasila,” sebutnya.
Sasmito juga menegaskan, SICP di SMAN 3 Ponorogo sudah resmi setelah mendapat ijin per Juni 2022. “Kami dinilai telah memenuhi persyaratan dan standarisasi dari Cambridge,” sebutnya.
Hadirnya kelas internasional ini, kata Sasmito, dalam rangka menghadapi kompetisi dan kompetensi global dengan dinamika yang luar biasa.
Istimewanya lagi, lulusannya selain mendapat ijasah nasional juga mendapat sertifikat dari cambridge.
“Sertifikat ini bisa mempermudah lulusan masuk perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri berstandar internasional,” sebutnya.
“Termasuk program pertukaran pelajar yang membuka peluang beasiswa dari kampus luar negeri bagi siswa SMAN 3 Ponorogo,” imbuhnya.
Dimulainya kegiatan matrikulasi dan permulaan pembelajaran SICP ini mendapat apresiasi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Ponorogo Lena, M.Pd.
“SMAN 3 Ponorogo adalah satu-satunya sekolah di wilayah cabang dinas yang melaksanakan SICP. Ini luar biasa dan suatu kebanggaan,” apresiasinya.
Bunda Lena juga memotivasi siswa untuk bersemangat mengikuti rangkaian matrikulasi.
Sebab, 36 siswa ini adalah anak pilihan yang telah melewati tahapan seleksi. “Selamat dan sukses anak-anakku. Kalian adalah siswa pilihan,” sebutnya.
Ia berharap, siswa baru bisa memanfaatkan dengan baik inovasi kelas internasional ini.
“Ini kesempatan yang tidak boleh terlewatkan,” tegasnya.
Ia optimis, program yang spektakuler itu bisa mewarnai SMAN 3 Ponorogo dengan capaian prestasi anak didiknya yang mendunia.
“Tentunya menjadi siswa yang unggul, berwawasan global dengan tetap berlandaskan nilai-nilai pancasila,” pungkasnya. (mas)