Home Daerah Ratusan Sapi Mati Akibat PMK di Ponorogo

Ratusan Sapi Mati Akibat PMK di Ponorogo

0

PONOROGO – Ratusan ekor sapi di Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo yang merupakan sentra industri susu perah setiap hari mati akibat penyakit kuku dan mulut (PMK).

Warga terpaksa memotong paksa sapi dan sebagaian dikubur massal dilahan milik desa.

Sementara di daerah lain di Kecamatan Babadan , Sukorejo, Sampung, Jenangan mulai ada 2-3 ekor perhari yang mati akibat PMK ini dan puluhan lainnya terpapar PMK.

Sutris, salah satu pengurus dipersusuan Kecamatan Pudak, Sabtu ( 18/06/2022) mengungkapkan ketakutan yang luar biasa dihadapi masyarakat Pudak akibat serangan PMK ini.

Karena PMK yang ada di Kecamatan Pudak sudah semakin meluas dan merata akibat keterbatasan obat obatan dan tim medis veteriner. Korban sapi mati per hari mencapai 100 ekor dan yang sakit mencapai 15 ribu.

“Saya mewakili para peternak memohon kepada wakil rakyat/dinas terkait untuk membantu peternak yang ada di Kecamatan Pudak Ponorogo. kami membutuhkan bantuan antibiotik, jika bantuan yang kami butuhkan tidak cepat, kerugian akan semakin besar,” ungkapnya.

Kerugian peternak sapi perah luar biasa besar saat ini karena satu sapi bernilai 25 juta , jika setiap hari secara total kerugian 2,5 milyar per hari. Sehingga ekonomi peternak sekarang ini lumpuh total

Sutris meminta kepada pemerintah untuk membantu mereka mendapatkan antibiotic. Karena penanganan pertama untuk pengobatan yang dibutuhkan antibiotic.

Selain kekurangan obat juga mengalami keterbatasan tenaga medis veteriner sehingga mempengaruhi tingginya akan kematian .

Dengan jumlah populasi mencapai 15 ribu ekor dan hampir semuanya terpapar, waktu penyuntikan tidak bisa dilakukan saat itu juga ketika peternak melapor. Namun terjeda 1-2 hari karena bergiliran dengan laporan desa lain yang lebih dahulu masuk.

“Kita minta ada bantuan antibiotic dan mungkin pelatihan menyuntik sendiri karena ini keadaan darurat, ” terang Sutris.

Lebih lanjut , Sutris menjelaskan sewaktu sehat produksi susu di kecamatan pudak mencapai 60.000 liter perhari. Sekarang hanya 1 ribu liter keseluruhan. Namun, jika sudah disuntik antibiotic susu tidak bisa dijual melainkan dibuang dengan cara dikubur agar tidak mencemari. (mny).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here