PONOROGO – Ratusan seniman di Kota Reog menggelar aksi di seputaran blok macan depan paseban Alon-Alon Ponorogo, Kamis malam (7/4/2022).
Aksi digelar menyusul informasi Malaysia yang akan mendaftarkan Reog Ponorogo sebagai kebudayaan negara ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
“Adanya berita Reog mau didaftarkan Malaysia ke Unesco maka masyarakat Ponorogo sangat prihatin,” ungkap Hadi Purnomo sesepuh Reog Ponorogo.
Mbah Pur Warok Gendeng Sesepuh Reog meminta Presiden Jokowi mengutus Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk mendaftarkan Reog sebagai warisan budaya tak benda ke Unesco.
“Kepada Pak Nadiem Makarim yang bertanggungjawab, untuk segera mendaftarkan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya takbenda ke Unesco,” pintanya.
Pendaftaran Reog sebagai warisan budaya takbenda ke Unesco ini, kata Hadi Purnomo bersifat urgensi.
Dia meminta Pemerintah Pusat untuk mendahulukan Reog untuk didaftarkan ke organisasi milik PBB itu.
“Ini betul-betul menyakitkan masyarakat Ponorogo dan saya yakin rakyat Indonesia kalau kalau sampai keduluan Malaysia,” tandasnya.
Para seniman ini membawa seluruh perangkat Reog, tidak lupa gamelan untuk mengiringi tarian Reog.
Tarian-tarian Reog ditampilkan, mulai dari penari jathil, ganongan hingga puluhan dadak merak juga dimainkan malam ini.
Senada juga disampaikan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang turut berbaur dengan seniman.
Orang nomor satu di Kota Reog itu meminta pemerintah pusat khususnya Mendikbud untuk menyelamatkan Reog Ponorogo agar tidak diklaim negara lain.
“Maka yang punya darah Ponorogo monggo Mas Menteri bijaksana dalam hal ini agar Reog Indonesia Reog Ponorogo yang kita cintai ini benar-benar diusulkan ke Unesco menjadi warisan tak benda milik Ponorogo, milik Indonesia,” tegasnya.
Bahkan untuk mendukung itu, kata Bupati seluruh seniman se Indonesia bakal menggelar reogan serentak. “Besuk reogan serentak seluruh Indonesia,” pungkasnya. (mas)
