PONOROGO – SMK Pemkab Ponorogo selain unggul di bidang keahlian juga berkomitmen tinggi membekali peserta didik dengan kewirausahaan.
Terbukti, SMK yang dipimpin Erwin Yusnarno, ST ini menggelar expo atau pemeran dan bazar produk siswa kelas 12 yang memilih kelas kewirausahaan.
Menariknya, expo digelar bersamaan dengan penerimaan raport siswa. Sehingga suasana expo menjadi ramai dan diminati pembeli yang rata-rata orang tua wali yang sedang mengambil hasil belajar anaknya.
Kepala SMK Pemkab Ponorogo Erwin Yusnarno, ST mengatakan Expo kewirausahaan merupakan salah satu cara sekolahnya dalam menanamkan jiwa wirausaha kepada peserta didik.
Apalagi, hal ini sejalan dengan petunjuk Dirjen Vokasi bahwa sekolah kejuruan itu harus menanamkan WBM, yakni Wirausaha, Bekerja dan Melanjutkan Kuliah.
“Jadi wirausaha menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Sebagai wujud keseriusan itu, sekolahnya menggelar expo selama sehari, Kamis (23/12/2021).
“Tidak sekadar teori namun siswa praktek wirausaha dengan ikut expo,” ungkapnya.
Erwin juga menegaskan, melalui expo tersebut, pihaknya juga ingin membuktikan kepada khalayak bahwa opini negatif masyarakat terhadap lulusan SMK yang dinilai menjadi penyumbang pengangguran terbesar, merupakan hal yang tidak benar.
“Expo adalah sarana berlatih anak-anak, sehingga selepas lulus mereka sudah punya bekal dan pengalaman untuk mengembangkan jiwa entrepreneurnya,” tandasnya.
Erwin menyebutkan, expo menjadi pelengkap dari kegiatan carier education yang seminggu sebelumnya digelar. Sehingga selain dibina dan diarahkan, siswa SMK Pemkab juga dibangun kreatifitasnya.
Masa pandemi, menurutnya, bukan menjadi penghalang. “Era sekarang harus kreatif, kalau terpaku kondisi pandemi, ya sudah selesai,” tegasnya.
Melihat antusias siswa yang begitu tinggi, pihaknya bakal menggelar expo tiap semester. “Kami fasilitasi sejak dini, ke depan dimulai kelas 10 sehingga akan lebih jelas arahnya,” sebutnya.
Inge Hollyvia, S.HI, S.Pd Waka Humas menambahkan expo merupakan salah satu program sekolahnya dalam mendidik kewirausahaan.
Pihaknya merasa senang, expo ini mendapat antusias siswa. Setidaknya ada 40 stand atau kelompok siswa kelas 12.
Mereka menjajakan berbagai produk dan jasa. Mulai makanan, minuman, oleh-oleh khas desa hingga layanan service.
“Siswa diberi kebebasan menyajikan produk dan jasa agar bisa berkembang pemikiran dan jiwa wirausahanya,” ungkapnya.
Inge juga menyebut, expo sehari ini juga bisa menumbuhkan kemandirian siswa. Karena mereka dituntut mencari modal, menjajakan dan meraup untungnya sendiri. “Jadi dibiasakan mandiri,” sebutnya.
Menurutnya, kegiatan ini menjadi bukti SMK Pemkab memang berkomitmen menyiapkan lulusan yang siap berwirausaha, bekerja dan kuliah. “Ini yang pertama,
kedepan dikemas lagi lebih bagus,” tandasnya.
Sementara itu, Dandi Faisal siswa kelas 12 Teknik Bodi Otomotif menyambut gembira digelarnya expo produk siswa tersebut.
“Saya mengapresiasi digelarnya expo, karena sudah ditunggu-tunggu dan akhirnya digelar besar-besaran tahun ini,” ungkapnya.
Ia bersama kelompoknya, bermodalkan Rp 100 Ribu memilih menjajakan gula aren dan minumas es.
Alasannya karena menyesuaikan keadaan. “Saat ini kan cuaca panas, jadi cocoknya menikmati yang segar-segar,” ucapnya.
Faisal berharap, kegiatan ini terus diagendakan kedepannya. “Sehingga tidak hanya teori wirausaha tapi bisa mengembangkan kewirausahaan siswa sejak dini,” pungkasnya. (mas)