PONOROGO – Barno Kepala Desa Bringinan Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo di penghujung tahun 2021, menerima penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award tingkat Nasional 2021 yang diserahkan oleh Wakil Bupati Ponorogo Hj. Lisdyarita, Jum’at (12/11/2021) pada hari puncak Peringatan HKN ke 57 tahun 2021 di Gedung Terpadu Kota Ponorogo.
Masyarakat Desa Bringinan perlu berbangga karena menerima 3 Penghargaan sekaligus.
Yakni, penghargaan yang diserahkan Wakil bupati Ponorogo Ibu Lisdyarita dan Penghargaan bergengsi dari Kementerian Kesehatan serta ucapan terima kasih dari sekdakab Ponorogo.
Penghargaan ini tentunya atas keseriusan pemerintah Desa Bringinan yang dinahkodai Barno bersama warganya dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Sejak menjabat sebagai Kepala Desa Bringinan Barno aktif mengajak masyatakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.
“Alhamdulillah kita dapat Piagam- piagam atau penghargaan terkait dengan kesehatan, karena ini nyambung dengan visi – misi pemerintahan desa Bringinan,” tuturnya.
Barno juga menjelaskan, sesuai visi kami selaku Kepala Desa Bringinan adalah Sehat, Adil, Makmur dan Sejahtera, dan kata Sehat tetap didepan.
Sedang Misi kami Guyub, Rukun, Ayem Tentrem, menuju masyarakat desa Bringinan yang cerdas terukur serta prestasi.
“Dari cita-cita itu, Saya ingin mewujudkan, walau tidak sepenuhnya 100% dengan visi misi kami,” ucapnya.
Barno menyebut kenapa kata Sehat ditaruh didepan, karena Prioritas desa Bringinan selain pembangunan, yang pertama adalah kesehatan, kedua pendidikan, yang ke tiga pembangunan infrastruktur yang mengarah pada potensi adat istiadat.
Barno juga menambahkan, untuk mendapatkan suatu penghargaan membutuhkan proses yang panjang dan lama.
“Proses untuk mendapatkan STBM Bringinan Award Nasional, cukup panjang karena melalui tahapan tahapan. Seperti Contohnya, Desa yang mengikuti STBM Award itu adalah desa yang sudah pertama adalah desa yang sudah Open Defecation Free (ODF), setelah itu Desa ditetapkan STBM Tingkat Kabupaten. Baru setelah itu Desa bisa ikut STBM Award tingkat Nasional 2021,” terangnya.
Barno menceritakan, proses itu sudah diawali tahun 2016 Bringinan di tetapkan sebagai desa ODF (bebas buang air besar sembarangan), kemudian proses proses lagi untuk memenuhi 5 pilar, termasuk cuci tangan itu adalah berkah dari covid 19, kelola air minum rumah tangga dan olah limbah cair rumah tangga.
“Saya menyediakan tiap rumah satu tempat cuci tangan, ada yang dibantu desa dan ada swadaya sendiri,” ucapnya.
Kalau ODF, lanjut Barno terkait dengan buang air besar di sembarang tempat, itu alhamdullilah di Bringinan sudah tidak ada. Stop buang air besar sembarangan.
“Caranya, Saya membuat surat kesepakatan per lingkungan, jadi pernyataan bersama berjanji tidak akan buang sampah, buang air besar di sembarang tempat. Dan ini ternyata sangat manjur dan akhirnya mereka tidak lagi buang hajat disembarang tempat,” tambahnya.
Selain itu, untuk membantu warga lewat dana stimulan desa, warga dibantu dibelikan clossed, pipo.
“Ini diberikan kepada warga yang masih buang hajat lewat wc ‘plung’, dan ditahun 2019 kemarin semua warga Bringinan sudah total tidak ada yang wcnya ‘plung’,” ujar Barno.
Harapannya dengan keberhasilan atas penghargaan yang kita terima, kita harus mencari atau memerai itu biasanya lebih mudah, tetapi yang paling sulit adalah memelihara atau mempertahankan bagaimana Bringinan tetap menjadi desa STBM.
Mengharapkan masyarakat selalu proaktif, bahwa kesehatan ini lebih penting dan lebih utama sebagai syarat hidup, bahwa sehat adalah syarat hidup.
Kami selaku kepala Desa Bringinan juga mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kesehatan, juga yang paling penting saya ucapkan terima kasih kepada Puskesmas Kecamatan Jambon atau pendampingnya.
Juga ucapan terima kasih kepada Pak Camat Jambon, Polsek, Koramil dan seluruh jajaran Pemerintahan desa Bringinan dan warga masyarakat Bringinan.
“Semoga dengan Penghargaan ini dapat memacu untuk selalu inovatif agar Kesehatan warga tetap terjaga dengan Baik. Semoga berkah dan barokah, Aamiin,” pungkasnya. (mny).
