PONOROGO – Pemerintah Kabupaten Ponorogo terus menggalakkan protokol kesehatan di tengah masyarakat.
Mendukung penerapan prokes tersebut, Pemkab Ponorogo melantik Satgas Protokol Kesehatan, Minggu (24/10/2021).
Pelantikan Satgas Prokes itu bersamaan kegiatan promosi percepatan vaksinasi Covid-19. Serta ngontel bareng santri sarungan berpeci dengan prokes.
“Alhamdulillah, hari ini (24/10) Ngonthel Bareng Santri Bersarung dan Berpeci dengan menjaga Prokes dalam rangka Hari Santri Nasional 2021 serta promosi percepatan Vaksinasi Covid-19 dan pelatikan Satgas Protokol Kesehatan Pemkab Ponorogo,” ungkap Bupati Sugiri Sancoko.
Menurutnya, satgas prokes disebut-sebut sebagai terobosan yang pertama di Indonesia dilakukan oleh Pemkab Ponorogo.
Satgas Prokes ini penting dibentuk sebagai garda depan agar masyarakat semakin disiplin dalam menerapkan 5M.
Mulai memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan.
Ditegaskannya, dengan disiplin prokes harapannya penularan Covid-19 di Kabupaten Ponorogo bisa semakin ditekan.
“Meski kasus terus melandai, prokes harus dijalankan dengan kedisplinan. Makanya dibentuk satgas Prokes,” tegasnya.
Hebatnya, pelantikan satgas yang bersamaan ngontel bareng sarungan berpeci dan prokes ini mendapat apresiasi musium rekor dunia indonesia (MURI) sebagai peserta terbanyak.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko didampingi Wabup Lisdyarita menerima penghargaan dari Jaya Suprana tersebut.
Piagam MURI itu didapatkan karena Pemerintah Kabupaten Ponorogo sukses menggelar Sepeda Onthel Bersarung Berpeci dan Prokes yang diikuti 6221 peserta.
Ngontel bareng ini digelar dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2021.
Kang Giri beserta Forkopimda mengambil start dari Masjid Tegalsari menuju finish Aloon-aloon.
Para peserta dengan jumlah total 6221 tersebut dibagi menjadi 6 tempat yang diikuti semua lapisan elemen masyarakat.
Bupati Sugiri Sancoko mengatakan bertepatan memperingati Hari Santri dengan menggelar sepeda onthel menggunakan sarung dan berpeci ini yang pertama untuk mengingat sejarah resolusi jihad yang didengungkan oleh KH.Hasyim Ashari.
Hal tersebut dilakukan guna generasi muda untuk mengingat bahwa santri sangat berperan dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Jihad itu tidak perang lagi, tetapi pada hari ini santri perang melawan pandemi covid19,” terangnya.
Dan pada Hari Santri ini juga dilakukan upaya untuk percepatan vaksin kemudian promosi protokol kesehatan dengan mengukuhkan Satgas Prokes Kabupaten Ponorogo. (agus shofwan rifai)