PONOROGO – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Narantaka Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Angkatan Tahun 2019 mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Sukosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo.
Fais Rafii Akbar Hidiya Ketua Tim KKN ITS Narantaka 2019 mengatakan, KKN yang berlangsung di Desa Sukosari telah berhasil menyelesaikan program-program kerja sesuai yang telah direncanakan.
Yakni terfokus pada pemberdayaan UMKM sebagai solusi menghadapi beratnya pandemi covid-19.
Salah satu program yang berhasil dilaksanakan yakni pelatihan digital branding dan marketing kepada kelompok UMKM Sukosari, (12/8/2021).
Dalam pelatihan itu, sebanyak 20 peserta dilatih cara menggunakan sosial media untuk berjualan agar dikenal banyak orang.
Pelaku UMKM juga dilatih bagaimana mendaftarkan dan menggunakan go food dan grab food.
Fais menjelaskan, dengan adanya digital marketing tersebut, UMKM tidak perlu bingung untuk mencari tempat berjualan, karena penjualan dilakukan secara online.
“Kami berharap pelatihan ini dapat memperluas wawasan mengenai pentingnya pemasaran secara online apalagi di tengah kondisi pandemi COVID-19 seperti sekarang,” ungkapnya.
Sebagai kenang-kenangan, KKN ITS juga memberikan website dan akun instagram yang nantinya akan dikelola oleh pihak UMKM Sukosari.
Dalam website dan instagram tersebut berisi tentang informasi mengenai produk UMKM. Kedepannya, diharapkan dengan adanya website dan akun instagram ini UMKM Sukosari akan lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Selain itu, mahasiswa KKN Narantaka ITS Surabaya juga berhasil menggelar pemberdayakan Kelompok UKM Pokwan Sejahtera Abadi Desa Sukosari Berbasis Produk Lokal sebagai upaya peningkatan ekonomi pada masa pandemi.
Pemberdayaan UMKM itu terwujud dalam kegiatan workshop packaging dan pembuatan besek Desa Sukosari dengan mengadirkan pelatih Agus Suparno dari BLK Karanglo Lor.
“Setelah kami melakukan survei, ternyata Desa Sukosari memiliki sumberdaya bambu yang banyak makanya kami pilih sebagai pemberdayaan utama,” sebutnya.
Para penggiat UMKM itu antusias mengikuti pelatihan. Apalagi mereka didampingi oleh 30 mahasiswa KKN dari berbagai jurusan di ITS Surabaya yang bersemangat mengabdikan dirinya kepada masyarakat.
Ia berharap, dua program pelatihan ini dapat menjadi solusi atas permasalahan yang terjadi di masyarakat. Utamanya agar UMKM tetap bertahan dan maju walaupun di masa pandemi.
“Sesuai nama tim kami yakni Narantaka yang merupakan salah satu ajian Gatotkaca yang bisa berubah menjadi seribu. Maka diharapkan KKN ini menjadikan UMKM di Desa Sukosari usahanya bisa berkembang lebih luas,” tandasnya.
Sementara itu, Mashuri, S.Si., M.T selaku dosen pembimbing KKN mengaku bersyukur mahasiswanya bisa berinovasi hadir memberikan solusi dengan pengabdiannya pada masyarakat meski di tengah pandemi.
“Kegiatan pengabdian Masyarakat dalam skema kuliah kerja nyata (KKN) Mahasiswa Ponorogo ini adalah kegiatan yg sangat baik, sangat bermanfaat untuk berbagai pihak. ITS sebagai perguruan tinggi unggulan di Jawa Timur membuktikan kehadirannya mampu memberi manfaat kepada masyarakat selain pada aspek Pendidikan dan Penelitian,” ungkapnya.
Menurutnya, Dosen, Mahasiswa Ponorogo (Wengker) dan Masyarakat Desa Sukosari mampu berkolaborasi dengan sangat baik menyukseskan kegiatan ini atas dukungan Perangkat Desa, narasumber Pelatihan dan pihak-pihak terkait.
“Kegiatan ini membuktikan bahwa Pandemic tidak menghalangi bangsa ini untuk terus produktif bergerak bersama menghasilkan karya yg berguna bagi masyarakat luas,” sebutnya.
Dengan kegiatan ini, kata Mashuri, menjadi ilmu bermanfaat bagi semua pihak terlibat karena mendiskusikan ilmu digitalisasi usaha UMKM, manajemen usaha serta keterampilan bagi para UMKM di Desa Sukosari.
“Semoga kegiatan ini menjadi Amal jariyah yang terus ditularkan kepada masyarakat UMKM yang belum berkesempatan hadir karena pentingnya menjaga protocol kesehatan dengan membatasi kerumunan,” ujarnya.
Dia berharap kegiatan serupa bisa dilaksanakan di berbagai daerah di Ponorogo maupun tempat lainnya.
“Kami dari ITS membuka kesempatan untuk berkolaborasi dengan masyarakat untuk berkegiatan positive meski terdapat kendala Pandemic ini. Kami berharap semua mahasiswa ke depan terus belajar bahwa kuliah di ITS bukan hanya tentang Teknologi, namun juga membangun karakter peduli, kontribusi dan mengmbil peran dalam perbaikan masyarakat kita,” pungkasnya. (mas)