Home Daerah Padi Terbakar Diserang Wereng, Petani Akui Kurang ‘Gemet’ saat Pengamatan

Padi Terbakar Diserang Wereng, Petani Akui Kurang ‘Gemet’ saat Pengamatan

0

BABADAN – Hama wereng menyerang tanaman padi sejumlah petani di sejumlah wilayah di Kota Reyog. Serangan ini sudah diprediksi sebelumnya oleh Dinas Pertanian Ponorogo.

Seperti disampaikan Koordiantor Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo, Warni.

Sebab, pihaknya sudah beberapa bulan lalu melalui para petugas POPT di kecamatan sudah mewanti-wanti pada petani.

Utamanya di wilayah Ponorogo, Babadan, Sukorejo dan Jenangan untuk mewaspadai serangan hama wereng batang coklat .

Karena saat ini yang belum panen wilayah tersebut, sedangkan kawasan Ponorogo selatan dan Timur sudah panen 2 bulan yang lalu .

“Rata-rata serangan berat terjadi karena petani kurang teliti saat melakukan pengamatan tanaman meski setiap hari mereka kesawah. Saya mohon pada petani kalau ke sawah, tolong di biyak batang bawah tanaman padinya. Karena wereng adanya di batang bawah,” jelas Warni.

Suwarni menyampaikan untuk serangan di Desa Trisono ini , pihaknya melalui POPT kecamatan bersama Poktan Tani Jaya sudah melaksanakan gerakan pengendalian pada Kamis ( 22 /07/2021).

Hartoyo (70th) petani Desa Trisono Kecamatan Babadan tertawa renyah meski tanaman padinya seluas 5 kotak terserang hama wereng batang coklat yang mengakibatkan produksinya berkurang hingga 50 persen.

Hartoyo tidak terlalu bersedih. Dia mengaku akan tetap merawat padinya yang sebagian memerah seperti terbakar tersebut meski hasil panen nantinnya tidak maksimal.

Penerimaan Hartoyo ini dikarenakan karena menyadari serangan hama wereng ini terjadi dan terlambat ditanganinya karena keteledoran dirinya saat pengamatan.

“Setiap hari saya kesawah sebenarnya tapi kurang Gemet (kurang teliti) tahu –tahu padi saya sudah memerah seperti terbakar. Awalnya, saya kira padi saya memerah karena kurang pupuk maka saya tambahi terus pupuk urea, la kok malah seperti itu,” ungkap Hartoyo.

Atas kejadian itu, Hartoyo mengaku baru tahu jika padi yang terserang wereng jika di pupuk urea werengnya tambah banyak.

Selain itu Hartoyo juga baru fungsi pematang sawah ditanami bunga-bungaan sebagai salah satu upaya untuk pengendalian hama.

Sehingga pada musim tanam depan, dirinya siap untuk menanam bunga dan mengajak petani yang lainnya. “Oleh wae tanahku di tanduri kembang, pokoke ora masalah,” pungkasnya. (ist/mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here