PONOROGO – Aksi nekat dilakukan pria berinisial SA (39 thn) Dukuh Kayen, Rt 009 Rw 006, Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Ponorogo mengakhiri hidupnya terjun kedalam sumur sedalam 20 meter, Sabtu (24/7/2021).
Tindakan nekat itu dilakukan SA diduga karena depresi sakit panas tak kunjung sembuh dan tidak ada yang merawat, sedang istrinya kerja di luar negeri juga sedang sakit.
Kapolsek Jambon Iptu. Nanang Budianto saat dikonfirmasi awak media mengatakan, adanya orang meninggal dunia karena terjebur kedalam sumur kedalaman 20 meter di desa Krebet Kecamatan Jambon, Ponorogo.
“Korban berinisial SA, Ponorogo, 15 Juni 1982 , alamat Dukuj Kayen, Rt 009 Rw 006, Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Ponorogo,” katanya, lokasi sumur dibelakang rumah orang tuanya,” katanya.
Kronologis kejadian lanjut Kapolsek Jambon Iptu. Nanang, Sabtu (24 Juli 2021) diketahui sekira pukul 08.30 wib, Ponorogo selaku orang tua korban mencari korban yang rumahnya berada di samping depan rumah korban karena sudah jam 05.00 wib korban tidak kelihatan dirumahnya.
Namun orang tua tersebut tidak menemukannya, kemudian sekira jam 08.30 wib ada warga yang mengetahui tutup sumur dibelakang rumahnya yang memang sudah tidak dipakai terlihat tidak berada ditempatnya.
“Mengetahui hal tesebut warga tersebut memberitahukan hal tersebut ke warga sekitarnya untuk minta tolong mengecek kedalam sumur dengan menyorotkan senter namun tidak kelihatan,” jelasnya.
Kemudian salah satu saksi berusaha mengecek kedalam sumur dengan kedalaman sekitar 20 mtr ,diameter 1,25 mtr dengan cara menurunkan tali senar yang ujungnya diikatkan semacam pengait/jangkar dan ternyata pengait tersebut menyangkut pada pakaian korban.
“Atas kejadian itu kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Jambon,” ucapnya.
Hasil riksa Team Inafis, tidak diketemukan luka ataupun adanya tanda-tanda penganiayaan.
Informasi yang berhasil dikumpulkan, Korban selama kurang lebih 12 hari mengalami keluhan badan panas namun hanya berobat dengan membeli obat penurun panas dan tidak kunjung sembuh, istri korban bekerja diluar negeri sehingga tidak ada yang merawat korban, sedangkan istrinya juga mengalami sakit.
Atas kejadian tersebut pihak keluarga sudah menerima sebagai musibah dan tidak bersedia dilakukan outopsi dibuktikan dengan surat pernyataan.
“Selanjutnya jenasah di serahkan kepada keluarga untuk di rawat dengan semestinya di rumah duka,” tambahnya.
Tim yang terlibat evakuasi korban, Kapolsek Jambon dan anggota, Koramil, Bhabinkamtibmas, Inafis Polres Ponorogo, dokter Puskesmas Jambon, tim evakuasi BPBD Ponorogo. (mny).