PONOROGO – Agung Priyanto anggota dewan dari Fraksi Partai Demokarasi Indoensia Perjuangan (PDIP) Ponorogo mendesak kepada Pemerintah Kabupaten Ponorogo untuk segera mengadakan pembelian peratan menampung dan mengolah plasma konvalesen.
Sebab, situasi dan kondisi saat ini menunjukkan terjadi trend peningkatan jumlah warga yang terpapar covid-19.
Bahkan, jumlah korban meninggal karena terpapar Covid-19 di Ponorogo beberapa hari ini cukup banyak.
Banyak faktor yang menjadi penyebab para korban ini sampai tidak tertolong. Diantarannya karena terlambat mendapatkan donor plasma darah konvalesen untuk terapi Covid-19.
Karena donor plasma darah konvalense ini dinilai cukup sukses sebagai salah satu cara menyembuhkan pasien covid-19.
“Kita haris siap-siap dan waspada dengan situasi dan kondisi meningkatnya jumlah penderita covid-19 di Ponorogo. Apalagi banyak korban meninggal diantarannya disebabkan karena terlambat mendapatkan donor plasma darah konvalense. Keterlambatan ini karean kita tidak punya alat sehingga untuk mendapatkan donor harus ke Kediri, tulung Agung atau ke Solo,” ungkap Agung Priyanto.
Namun, kendala yang dihadapi adalah keterbatasan peralatan. Yakni, kantong dari mesin pengolah darah untuk menampung plasma konvalesen.
Permasalahan ini juga di hadapai pemerintah kabupaten Ponorogo. Belum ada satu Rumah sakit dan juga PMI di Ponorogo yang mempunyai alat ini.
Wakil rakyat 5 Periode dari Banteng Moncong Putih ini menyampaikan banyak korban meninggal di Ponorogo diantarannya karena terlambat mendapatkan donor plasma.
Donor terdekat bisa didapatkan dari kabupaten Tulung Agung, Kediri atau Solo . Namun dengan adannya kebijakan PPKM darurat ini keluarga pasien tidak mudah mobilisasinnya keluar kota untuk membawa pendonor atau mendapatkan donor plasma ke daerah yang punya alat pengolah darah plasma konvalense itu.
“ini mendesak sekali. Banyak korban bahkan terakhir saya mendengar seorang ibu yang hamil 9 bulan meninggal karena tidak mendapatkan donor plasma konvalense ini. Kalau perlu kita harus saling bekerjasama rakyat dan pemerintah untuk pengadaannya kita bisa gotong royong,” tegas Agung. (mas)