PONOROGO – SMAN 1 Ponorogo meraih penghargaan Wajah Bahasa Sekolah Tingkat SLTA se-Jawa Jawa Timur Tahun 2021 dalam Aksi Nasional Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik.
Hebatnya, SMAN 1 Ponorogo berada pada peringkat pertama sekolah yang meraih penghargaan tersebut.
Pada peringkat kedua SMAN 1 Kejayan Pasuruan, ketiga SMAN Jenggawah Jember, keempat SMAN 1 Bojonegoro dan kelima SMAN 1 Talun Blitar.
SMAN 1 Ponorogo berhasil menjadi yang terbaik diantara sekolah se Jawa Timur. Karena peserta dalam Aksi Penghargaan Wajah Bahasa Sekolah 2020 ini berasal SMA/SMK/MA Negeri dan swasta serta Satuan Pendidikan Kerja Sama (SPK) sederajat di Jawa Timur.
Setelah ditentukan pemenang Lomba Kebahasaan dan Penghargaan Wajah Bahasa Sekolah tahun 2021, Rabu, (23/6/2021) diselenggarakan acara penyerahan hadiah untuk para pemenang.
Bertempat di aula Jayabaya, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, sepuluh pemenang Lomba Kebahasaan dan lima sekolah penerima Penghargaan Wajah Bahasa Sekolah Tahun 2021 menerima hadiah yang berupa piagam, piala, dan uang pembinaan.
Hadiah diserahkan oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Dr. Asrif, M.Hum. dan Kepala Subbagian Tata Usaha Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Ary Setyorini, S.Pd.
H. Agus Prasmono, M.Pd menjelaskan, sekolah memang harus mengikuti kegiatan yang dihelat dalam rangka meningkatkan situasi tertib berbahasa di ruang publik.
Agus menegaskan, bahasa sebagai identitas bangsa harus dijunjung tinggi dalam setiap penggunaannya.
Penilaian peserta aksi dilakukan terhadap sepuluh foto objek penggunaan bahasa.
“Ini penting karena kita sebagai lembaga pendidikan memang harus membudayakan bahasa kita sendiri kepada para siswa, melalui penggunaan sarananya,” tegasnya.
Wajah bahasa sekolah merupakan gambaran atas sikap positif terhadap penggunan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara di lingkungan sekolah.
Penghargaan Wajah Bahasa Sekolah merupakan salah satu pilar dari empat pilar kegiatan Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik yang dilaksanakan oleh Balai Bahasa Jawa Timur sebagai UPT tingkat provinsi dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud RI, Riset dan Teknologi.
Ketiga pilar lainnya adalah Pemantauan Penggunaan Bahasa Negara di ruang publik, Soasialisasi, dan Aksi Penertiban Bahasa. (mas)
