PONOROGO – Polres Ponorogo Jawa Timur terus mendalami kasus dugaan penganiayaan hingga menyebabkan santri inisial MN (15 thn) asal Palembang, Sumatra Barat meninggal dunia di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo.
Kasatreskrim Polres Ponorogo AKP. Hendi Septiadi saat diwawancarai awak media mengatakan hari ini melakukan proses penyelidikan, pihaknya memeriksa saksi dan autopsi jenazah korban.
“Intinya benar ada kejadian pengeroyokan, terhadap korban ini kita mau melaksanakan otopsi,” ungkapnya, Kamis (24/6/2021).
Kasatreskrim AKP. Hendi juga menjelaskan, penyelidikan dilakukan karena korban meninggal dunia dan sempat di rawat 2 hari di rumah sakit.
“Dini hari tadi dikabarin meninggal, kita sudah koordinasi dengan dokter forensiknya kita lakukan otopsi di RSUD,” jelasnya.
Kasatreskrim Polres Ponorogo menambahkan kronologis kejadian, korbannya sedikit ada permasalahan, terus korbannya di tegur oleh para pelaku, kemudian di kroyok.
“Para pelaku pengeroyokan yang berhadapan dengan hulum ini ada yang dewasa ada yang anak- anak,” tukasnya.
Sebelumnya dikabarkan, seorang santri dinyatakan meninggal dunia di salah satu pondok pesantren di wilayah Ponorogo.
Dugaan sementara, santri itu meninggal usai dianiaya oleh beberapa seniornya di dalam lingkungan pondok pada Selasa (22/6/2021), motif pengeroyokan karena santri tersebut ada permasalahan.
Kemudian korban selama dua hari tidak sadarkan diri dirumah sakit. Hari Kamis (24/6/2021) diketahui korban meninggal dunia. (mny).
