PONOROGO – Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko baru saja menandatangani master of understanding atau nota kesepakatan kerjasama dengan Chairman and the President of Group of Development, Technologies and Construction Companies (GDTC).
HEH Sharif Moulay Sidi Al Sultan Ahmad Bin Zuhir Bin Mohammad Bin Jaber Al Natour chairman GDTC Internasional itu bakal menggelontorkan dana Rp 750 milyar untuk pembangunan di Kota Reyog. Mulai pertanian, insfastruktur hingga periwisata.
Diantara Rp 750 milyaran tersebut, Rp 200 Milyar diantaranya untuk pembangunan monumen reyog setinggi 126 meter dan musium.
Dengan anggaran milyaran rupiah itu, tentu akan membuat kepariwisataan di Ponorogo semakin moncer.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyebut monumen dan musiom reyog itu nanti bakal dibangun di Gunung Gamping Kecamatan Sampung dengan luas 26 hektar.
Kang Giri menyebut, monumen dan musium reyog ini penting diwujudkan agar Ponorogo menjadi jaringan kota kreatif internasional.
“Reyog yang merupakan warisan leluhur selama ini baru sekadar dijadikan tontonan dan diagung-agungkan namun belum mampu membuat bagaimana reyog diproyeksikan dalam konteks panjang dan menjadi jaringan kota kreatif internasional,” ungkapya.
Oleh karenanya, Kang Giri menyebut bakal menerjemahkan itu dalam sebuah monumen reyog yang ada di atas gunung. Sedangkan di bawahnya ada musium peradaban.
“Maka dengan musium dan monumem reyog ini ada akselerasi ekonomi dan wisata. Sajian proyeksi kearifan lokal masa lalu untuk masa depan yang gemilang,” pungkasnya. (adv/mas)