PONOROGO – Air mata Parmi warga Dukuh Wotan Desa Ngumpul Kecamatan Balong langsung menetes deras ketika Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko melepas rantai yang membelenggu kaki anaknya, Edi Rohmat (39), Jum’at (28/5/2021).
Sejurus kemudian, ia merangkul anaknya yang tengah mengalami gangguan jiwa itu didampingi Bupati Kang Giri.
Ia senang, karena anak keduanya itu bakal mendapat perawatan intensif dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo.
Yakni melalui program Ponorogo Zero Pasung yang merupakan salah satu program.99 hari kerja Bupati Sugiri Sancoko-Lisydarita.
“Seneng sanget, mugi inggal mantun,” harapnya.
Menurutnya, sebenarnya ia bersama keluarga sudah mengobatkan anaknya ke sejumlah rumah sakit jiwa. Namun tidak ada perubahan sama sekali.
“Mboten kirang anggenipun pados tombo. Pundi mawon sampun dilampai. Wonten ing Solo, Malang tekan Nganjuk. Nanging tasik dereng mantun,” ungkapnya.
Sehingga selama kurang lebih 15 tahun, Parmi harus lebih ekstra bersabar merawat anaknya yang tergolong orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tersebut.
Parmi bercerita anak laki-lakinya tak memiliki riwayat aneh sejak kecil bahkan secara keturunan tidak ada. Hanya saja kejanggalan mulai terjadi sepulang nya merantau kerja sebagai TKI di Malaysia pasca lulus SMA.
Edi Rohmat sendiri dalam riwayatnya mulai dipasung pertama kali sejak Desember 2014 dan sempat lepas pasung Juni 2016. Pernah repasung Oktober 2017 dan dirujuk RSJ Menur stabil sampai Desember 2019.
Saat itu, Edi Rohmat sudah mau bekerja meskipun sekadar membantu orang tua ke sawah.
Tetapi karena merasa sudah sembuh akhirnya pasien tidak mau minum obat. Keluarga tetap mengupayakan dengan mencampurkan obat ke dalam makanan namun akhirnya pasien tahu dan tidak mau lagi.
Parmi berharap, dengan program Ponorogo Zero Pasung ini anaknya bisa sembuh seperti orang pada umumnya.
“Matur suwun Pak Bupati Sugiri. Mugi-mugi saget tuntas, anak kulo saget mantun,” harapnya.
Sementara itu, Bupati Ponorogo Kang Giri menegaskan target sebagai wilayah bebas pasung terus diupayakan oleh Pemkab Ponorogo.
Sampai kini, setidaknya ada 15 warga ODGJ Ponorogo dalam keadaan terpasung dan ditargetkan bebas semuanya awal bulan Juni 2021 ini.
“Ada sekitar 15 orang, Sudah kami mulai beberapa hari lalu. Mudah-mudahan bulan Juni sudah tuntas tidak ada lagi pasung,” terang Sugiri.
Kang Giri meminta masyarakat apabila menemui atau memiliki kerabat yang dipasung agar tidak ragu untuk melaporkannya agar segera mendapatkan penanganan.
“Kami imbau masyarakat yang dipasung dan belum terlapor harap dilaporkan. Agar kami obati, kami sembuhkan kalau masyarakat masih ragu agar kita rehabilitasi dan kita hidup, jangan dicibir,” pungkasnya. (adv/mas)