PONOROGO – Hebohnya pemberitaan soal Covid-19 di Ponorogo tidak sebanding dengan data di lapangan.
Data terkini, dari 21 Kecamatan terbanyak berada di Kecamatan Kota dengan 18 kasus aktif dan Babadan 13 kasus.
Selebihnya rata-rata kurang dari 5 kasus. Bahkan ada tiga kecamatan yang zero Covid-19.
Artinya tiga wilayah tersebut tidak memiliki kasus aktif Covid-19 sama sekali.
Tiga kecamatan yang istimewa itu adalah Badegan, Ngrayun dan Pudak.
Hal ini tercantum dalam tabel laporan data kasus konfirm covid-19 aktif isolasi per 29 April 2021 yang dirilis di instagram dinkes.png.
Sedangkan kecamatan lainnya kasus aktifnya juga cukup minim. Sawoo, Mlarak dan Sampung misalnya masing-masing punya 1 aktif Covid-19.
Pun juga Pulung, Balong, Sooko, Sambit dan Jetis masing-masing memiliki 2 kasus aktif.
Sementara, Sukorejo dan Jambon mempunyai 3 kasus. Disusul Bungkal 4 kasus.
Serta masing-masing punya 5 kasus untuk Kecamatan Jenangan, Ngebel, Slahung dan Siman 5. Dan Kecamatan Kauman 7 kasus aktif.
Adapun yang menduduki rangking kedua terbanyak yakni Babadan dengan 13. Tertinggi kasus aktif covid berada di Kecamatan Ponorogo sejumlah 18.
Ringga Camat Badegan mengakui data terbaru memang menunjukkan kecamatan yang dipimpinnya zero covid-19.
“Sampai saat ini zero,” ungkap Ringga kepada wartawan, Sabtu (1/5/2021).
Menurutnya, posisi tidak adanya kasus Covid ini memang patut disyukuri. Hal ini mengingat Badegan adalah wilayah perbatasan pintu masuk Kota Reyog dari arah barat.
Tentunya menjadi daerah yang rawan bertemunya para pendatang. Apalagi di Badegan memiliki tempat wisata baru yang selalu ramai pengunjung.
Meski zero covid-19, namun pihaknya meminta masyarakat tetap waspada dan tetap disiplin protokol kesehatan.
Kondisi itu harus terus terjaga agar jangan sampai muncul kasus. Meskipun tidak ada kasus, aparat kewilayahan dan masyarakatnya jangan lengah.
Ringga juga menyebutkan berbagai langkah yang dilakukan kecamatan Badegan untuk menekan penyebaran Covid-19.
Pertama, kata Ringga, pihaknya selaku pelaksana di lapangan selalu tegak lurus dengan aturan dari atas.
“Kami sami’na wa ato’na perintah dari satgas kabupaten,” tegasnya.
Pihaknya juga membangun dan memaksimalkan peran Forpimka plus. “Optimalisasi kinerja tiga pilar plus, yakni kecamatan, koramil, polsek dan puskesmas,” sebutnya.
Setelah itu, menggerakkan struktur tiga pilar plus Kecamatan tersebut diteruskan ke jajaran di bawahnya.
Camat diturunkan pada kepala desa, perangkat dan satgas desa.
Koramil pada babinsanya, Polsek pada babinkamtibmasnya dan Puskesmas pada petugas kesehatan desanya.
Hal yang terpenting adalah sosialisasi penyadaran penerapan prokes. “Sosialisasi yang terus meskipun tidak melalui pertemuan formal. Sambil guyon- guyon istilahnya,” sebutnya.
Berbagai upaya itu, menurutnya seiring dengan peningkatan kesadaran masyarakat. “Peran serta masyarakat dan kesadaran yang bagus,” tandasnya. (mas)
Sebqran kasus aktif Covid-19 kecamatan di Ponorogo. Data Dinkes per 29 April 2021.
1. Ponorogo 18
2. Babadan 13
3. Kauman 7
4. Jenangan 5
5. Ngebel 5
6. Slahung 5
7. Siman 5
8. Bungkal 4
9. Sukorejo 3
10. Jambon 3
11. Pulung 2
12. Balong 2
13. Sooko 2
14. Sambit 2
15. Jetis 2
16. Sawoo 1
17. Mlarak 1
18. Sampung 1
19. Ngrayun 0
20. Badegan 0
21. Pudak 0