PONOROGO – Ada yang istimewa dalam Gathering Pajak Daerah Tahun 2021 yang digelar BPPKAD di Pendopo Kabupaten Ponorogo, Kamis (1/4/2021).
Dalam kegiatan itu tiba-tiba diputar video lagu berjudul Ikhlas Pajak.
Istimewanya, lagu itu dibawakan langsung oleh Sugiri Sancoko sewaktu jauh sebelum menjabat Bupati Ponorogo.
Lagu ikhlas pajak itu, diputar di sebuah layar monitor besar yang dipasang di bagian utama pendopo.
Tampak dalam video clipnya, Sugiri yang masih terlihat kurus membawa gitar menyanyikan ikhlas pajak dengan latar sawah dan di Pasar Legi Ponorogo lama.
Semua undangan yang menyaksikan pun serempak memberikan applaushnya.
MC menyebut, lagu itu diputar sebagai wujud apresiasi kepada Bupati Sugiri Sancoko yang peduli membangkitkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak. Meskipun saat itu ia belum menjadi pejabat pemerintah.
Bupati Sugiri Sancoko dalam sambutannya sempat tidak menyangka lagunya diputar di acara Gathering Pajak Daerah di Pendopo Kabupaten Ponorogo.
Menurutnya, video ikhlas pajak itu dibuat jauh sebelum dirinya menjadi Bupati.
Sugiri yang ingin menyadarkan bayar pajak melalui lagu itu tidak menyangka jika kini diputar ketika menjadi orang nomor satu di Kota Reyog.
“Video ini saat saya jadi tukang kempyeng mboh tahun piro. Wong pajek, ora ngerti saiki dadi Bupati,” ungkap Sugiri disambut tawa hadirin.
Menurutnya, filosofi lagu itu sebagai upaya membangun kesadaran masyarakat taat bayar pajak.
“Saya ingin ubah mindset masyarakat, untuk membayar pajak dengan ikhlas, bukan dengan terpaksa,” kata Sugiri Sancoko.
Pun, penarikan pajak kepada rakyat dilakukan dengan cara yang baik pula.
“Pak Camat lebih mempeng mengkolek pajak tapi tidak boleh menekan, orang bayar dengan keikhlasan,” pungkasnya.
Sementara itu, dalam kegiatan ini Bupati Sugiri Sancoko juga melaunching relaksasi pajak daerah yang termasuk program 99 hari kerjanya. Yakni pembebasan denda PBB sampai tahun 2020 dan BPHTB PTSL Tahun 2021. (mas)
Berikut lirik lagu Ikhlas Pajak Sugiri Sancoko
Wong urip iku pake sing mesti ono telu,
Seneng ra seneng pasti kelakon,
Manut ra manut yo mesti nurut,
Kaping siji ne bue wong urip mesti mati,
Ora peduli wong sugih opo maneh sing ora duwe,
Kaping lorone pake wong urip mesti berubah,
Biyen nganggone surat kepada layang,
Saiki mung cukup smsan
Seneng ra seneng pasti kelakon,
Manut ra manut yo mesti nurut,
Kaping telune bue wong urip mesti kenek pajek,
mulai susu anake tekan mori kakekane,
Pancek mati rakenek dihindari,
Agomo kanggo ngadepi
Perubahan iku pasti tapi nganggo pikiran jernih
Bayar pajek sing ikhlas hati
Mugo kabeh iso menikmati.