
PONOROGO – Rona bahagia nampak pada wajah Rizqi Nabila Ramadhani siswi SMAN 1 Ponorogo.
Lantaran, siswi kelahiran Ponorogo 19 Juli 2005 itu dinyatakan lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SNMPTN 2021 yang diumumkan Senin (22/3/2021).
Hebatnya, Rizqi sapaan akrabnya, diterima di Universitas Airlangga (Unair) yang notabene salah satu kampus terbaik di Indonesia.
Istimewanya lagi, warga Jalan Urip Sumoharjo itu diterima pada jurusan favorit yakni Pendidikan Dokter.
Menariknya, Rizqi termasuk empat peserta yang lolos dengan usia di bawah 16 tahun. Tepatnya pada usia 15 tahun 8 bulan.
Ia tamat dua tahun lebih cepat dibanding lulusan jenjang SMA pada umumnya.
H. Agus Prasmono, M.Pd Kepala SMAN 1 Ponorogo menjelaskan, Rizqi memang bukan siswa biasa.
Lantaran, siswi kelas XII IPA 6 itu termasuk siswa yang masuk Kelompok Belajar Cepat (KBC) SMAN 1 Ponorogo.
Agus menerangkan, KBC adalah bagian layanan pembelajaran untuk siswa yang mempunyai kemampuan belajar cepat.
“Jadi siswa siap menyelesaikan pendidikan SMA cukup hanya selama 2 tahun saja,” ungkapnya.
Pun, Rizqi mampu menyelesaikan belajarnya dari SD hingga SMA selama 10 tahun saja. Hal ini karena riwayat pendidikan juga mengikuti program akselerasi.
Di mana, saat usia 6 tahun mulai sekolah di SD Muhammadiyah Ponorogo (6 tahun). Pada usia 11 tahun masuk di MTsN 2 Ponorogo program akselerasi lulus 2 tahun.
Selanjutnya pada usia 13 tahun diterima di SMAN 1 Ponorogo pada program Kelompok Belajar Cepat (KBC) tamat 2 tahun.
“Dengan rangkaian proses yang akselerasi ini akhirnya lulus dengan cepat bahkan masuk empat peserta yang lolos SNMPTN dengan usia termuda di Indonesia,” ungkapnya.
Agus mengaku bangga dengan torehan manis yang didapatkan anak didiknya tersebut.
“Kami bangga. Ternyata SMAN 1 Ponorogo masih tetap jaya dan terus mengukir prestasi walau di tengah pandemi. Semoga menjadi inspirator adik kelasnya,” ujarnya.
Senada juga disampaikan Supiyan, M.Pd Waka Kurikulum SMAN 1 Ponorogo yang mengaku bangga anak didiknya bisa diterima Unair dengan usia termuda.
“Sekolah sangat bangga ini wujud realisasi program SKS yang di dalamnya ada kelompok belajar cepat yang memberikan fasilitas belajar cepat sehingga bisa menyelesaikan jenjang dua tahun,” sebutnya.
Menurutnya, Rizqi selama bersekolah memang anak yang di atas rata-rata. “Secara akademik merupakan rangking pertama. Jadi Secara pembelajaran lumayan sangat rajin bisa memenuhi target kurikulum,” sebutnya.
Supiyan menyebutkan, selain Rizqi, ada satu lagi siswi SMAN 1 Ponorogo yang diterima Jurusan Kedokteran Unair. Yakni Aisya Azzahra Sudarmanto yang lolos masuk international undergraduated program jurusan kedokteran.
Sementara itu, Rizqi mengaku dorongan menyelesaikan program belajar cepat di jejang dasar dan menengah di latar belakangi keinginannya untuk sukses dan berprestasi pada usia muda.
“Saya berkeinginan untuk bisa sukses di usia muda. Walau tak mudah, saya akan berusaha mencapainya. Saya harus belajar dan menghabiskan waktu lebih banyak untuk belajar, mengerjakan tugas, memenuhi tagihan pembelajaran dan lain lain. Pokoknya tidak ada kata santai,” tuturnya.
Walaupun demikian, Rizqi tetap merasakan perjalanan aktivitasnya merupakan hal yang sudah biasa, bukan merupakan sebuah beban apalagi sebuah paksaan.
Rizqi mempunyai harapan besar dalam hidupnya yaitu ingin menjadi dokter profesional.
Dia ingin membanggakan almamater tercinta SMAN 1 Ponorogo, keluarga dan masyarakat Ponorogo. Dia akan berusaha lebih giat lagi selama studinya di jenjang tinggi.
Dibalik ketangguhan Rizqi, ada orang tua yang selalu setia mendukung dan mendampinginya dalam menggapai cita-citanya. Mereka adalah Amin Syaifudin (46 th) dan Ibu Novita Rahmawati (43 th).
Sang bapak bekerja sebagai karyawan swasta dan Novita seorang guru senantiasa melonggarkan waktunya demi mensupport anak tercinta.
“Demi anak, kami berusaha mencukupi segenap fasilitas belajar, sampai sampai menyuapi anak ketika belajarpun terkadang dilakukan,” ungkap Novita.
Selaku orang tua, ia tentu sangat bersyukur kepada Alloh SWT atas capaiannya hingga fase ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu guru dan BK SMAN 1 Ponorogo yang telah membimbing dan mengarahkannya hingga impiannya diterima di pendidikan dokter tercapai. Semangat terus Rizqi, mudah mudahan sukses selalu menyertaimu,” pungkasnya. (agus rifai)