PONOROGO – Harga komoditas bahan pokok cabai rawit di pasar tradisonal di Ponorogo terus merangkat naik.
Bulan Januari 2021 harga cabai rawit mencapai Rp. 90 ribu. Dan sekarang diakhir bulan Februari mencapai Rp. 100 ribu per kilogram.
Beberapa penyebabnya seperti permintaan tinggi sedangkan stok para pedagang sedikit, juga akibat faktor cuaca.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Ponorogo Addin Andanawarih saat dikonfirmasi mediaponorogo.com membenarkan kenaikan harga cabai rawit mencapai 100% mulai bulan Januari kemarin hingga di akhir Februari, sekarang mencapai Rp. 100 ribu per Kilo gram dibeberapa pasar di Ponorogo.
“Penyebab kenaikan karena faktor cuaca dan akhirnya berdampak pada kualitas cabai,” ujarnya.
Selain itu karena faktor cuaca dimana sekarang lagi musim hujan.
“Pada musim hujan, petani cabe banyak yang gagal panen,” jelasnya.
Sementara Cak Kuntet seorang pedagang mie ayam bathok di Pasar Sawoo naiknya harga cabai rawit mencapai 100 ribu per kilo gram tidak berpengaruh pada usaha yang digelutinya.
“Saya mulai bulan 6, 7 dan 8 sudah membeli cabe rawit dalam jumlah besar. Ini saya lakukan untuk antisipasi kalau ada kenaikan,” tuturnya.
Dia juga menjelaskan, rata-rata semua pedagang seperti dirinya sudah pada antisipasi, pengalaman menjadikan kita bisa berjaga-jaga.
“Waktu itu saya beli cabe rawit masih di harga Rp. 10 ribu per kilo gram. Dan saya membeli dalam jumlah besar. Kalau sekarang naik sampai 100 ribu per kilo, bagi saya tidak banyak berpengaruh,” tukasnya. (mny).