PONOROGO – Bupati Ipong Muchlissoni saat peresmian Pasar Legi sempat mendengar orasi para pedagang yang menggelar aksi demonstrasi, Selasa (9/2/2021).
Begitu tahu ada aksi demontrasi, dalam sambutannnya Ipong menyilahkan pedagang menyampaikan aspirasinya.
“Ada 15 orang pedagang yang di sebelah timur itu menggelar aksi, silakan itu membuka pintu bagi saya untuk menjelaskan,” ungkapnya.
Usai peresmian, Bupati Ipong Muchlissoni menjelaskan, pihaknya sudah mengajak 4.000 pedagang untuk boyongan ke Pasar Legi Ponorogo.
“Seluruh pedagang lama kita ajak kembali ke sini tapi memanh kembalinya tidak seperti dulu. Karena pasarnya berubah ya aturan berubah sesuai zonasi yang ada,” tukas Ipong.
Menurut Bupati ada 30 orang yang menolak kembali sesuai zonasi. Mereka ingin kembali sesuai tempatnya yang dulu. Padahal yang dulu yang asalnya jumlahnya 44 sekarang tinggal 29 kios.
Mengapa berubah? “Pertama, perubahan jumlah itu karena sepadan jalan dimasukkan. Kedua, karena ini bangunan hijau maka harus ada ruang terbuka hijau, otomatis luas tanah mengecil, kan,” ungkapnya.
Selain itu, zonasi merupakan syarat ketika pemerintah pusat mau bantu pembangunan pasar. Peraturan zonasi ini sesuai dengan peraturan menteri perdagangan.
“Ini bukan maunya Ipong tapi memang ketentuan per perdagangan yang baru,” sebutnya.
“Lalu bagaimana dengan 30 orang ini, kita akan terus merayu mereka supaya mau kembali, kalau nggak mau ya kita tinggal,” tegas Ipong. (mas)
