PONOROGO – Vaksin untuk wartawan disambut antusias oleh para kuli tinta di Ponorogo. Karena bagaimana pun para pewarta itu selalu berhadapan dengan publik saat menjalankan tugas penuh resiko.
Bahkan, sebagai bentuk dukungan jurnalis mensukseskan program vaksinasi itu, persatuan wartawan ponorogo (PWI) membuat kaos spesial.
Dalam kaos itu sengaja diberi konten atau pesan yang intinya wartawan siap dan mendukung gerakan vaksinasi covid-19.
“Kami sudah siap divaksin, teman-teman PWI Ponorogo malah membuat kaos yang tulisannya Aku Gelem Divaksin atau Aku Siap Divaksin. Sekaligus ini menyongsong Hari Pers Nasional 9 Fenaruari 2021,” ujar Hadi Sanyoto Ketua PWI Ponorogo, Kamis (28/1/2021) .
Seperti diketahui, penyuntikan vaksin covid19 untuk mencegah agar tidak terpapar virus korona, tahap pertama dilakukan terhadap 4.616 tenaga kesehatan, yang dimulai Rabu (27/1/2021).
Namun vaksin yang sudah dikirim baru sebanyak 3.200 ampul, sehingga sisanya menunggu kiriman berikutnya.
Untuk tahap berikutnya akan dilakukan pada Maret 2021, dan dipastikan pada tahap 2 ini para wartawan di Ponorogo akan mendapatkan vaksin produk Sinovac tersebut.
Pemberian vaksin secara gratis ini akan diberikan kepada para awak media di Ponorogo, karena juga memiliki kerentanan terhadap penularan virus korona.
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni mengatakan, vaksinasi merupakan bagian program pemerintah pusat.
Untuk Ponorogo kebutuhannya adalah 4 ribuan vaksin untuk nakes, dan yang datang baru 3.200 ampul sehingga sisanya masih menunggu kiriman berikutnya.
“ Vaksinasi ini merupakan program pemerintah pusat, dan Ponorogo akan selesai bulan Maret untuk tahap 1. Tahap 2 akan dimulai pada April mendatang. Kepada masyarakat umum yang berkaitan dengan kerja publik, seperti media wajib divaksin. Teman-teman media mohon hadir nanti,” jelas Bupati Ipong saat melaunching vaksin pada Rabu (27/1/2021) di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo.
Senada juga disampaikan Sekda Agus Pramono, selaku Ketua satgas Covid 19 Kabupaten Ponorogo.
Menurutnya, begitu semua nakes sudah menjalani vaksin, maka giliran awak media yang akan divaksin. Karena pekerjaan jurnalis di lapangan diakui sangta riskan terhadap penukran virus covid19.
“Pokoknya begitu nakes selesai, berikutnya langsung kawan-kawan media, datang semua ya. Tidak sakit, kok,” ungkapnya. (as)