PONOROGO – Dinas Pertanian Ponorogo sudah memastikan sebanyak 14,5 Hektar tanaman padi puso karena diterjang banjir.
Untuk mengantisipasi itu, Dinas Pertanian Ponorogo sudah mengimbau kepada petani untuk mengasuransikan tanaman padinya.
Apalagi, saat ini curah hujan berdasarkan prakiraan cuaca BMGK masih cukup tinggi. Sehingga berpotensi terjadinya banjir kembali yang mengenai lahan persawahan.
“Untuk mengantisipasi kerusakan tanaman karena banjir ada asuransi usaha tani padi (AUTP),” ungkap Suwarni Penjab POPT Dinas Pertanian.
Menurutnya, cara mendaftar asuransi padi ini cukup mudah. “Bisa secara online,” sebutnya.
Biaya asuransinya pun murah. “Premi 1 hektar Rp 180 Ribu disubsidi pemerintah sebanyak 80 persen. Sehingga petani tinggal membayar Rp 30 Ribu per hektar,” sebutnya.
Selain itu, tidak butuh persyaratan lain. “Tidak perlu kartu petani,” tegasnya.
Penann
Dengan ikut asuransi, tiap hektare lahan puso akan mendapatkan uang Rp 6 juta tanpa premi.
“Nanti kalau rusak di atas 75 persen klim per hektar 6 Juta,”sebutnya.
Sehingga, Suwarni menyebut asuransi ini cukup murah. “Itu cukup murah hanya Rp 30 ribu per hektar, saya pikir tidak mahal,” sebutnya.
Sayangnya, tahun ini sejumlah petani yang langganan banjir tidak mendaftarkan asuransi.
Tahun lalu petani di wilayah Paju dan Brotonegaran sempat mendaftar asuransi. “Petani di Paju dan Brotonegaran sudah biada ikut asuransi, kasus tahun lalu belum cair, tahun ini tidak ikut lagi asuransi,” pungkasnya. (as)