Home Budaya Percantik Pintu Masuk Ponorogo Utara, Pemdes Babadan & PWI Tanam Tabebuya

Percantik Pintu Masuk Ponorogo Utara, Pemdes Babadan & PWI Tanam Tabebuya

0

PONOROGO – Pintu masuk Kabupaten Ponorogo dari arah utara ke depan bakal seperti Surabaya.

Sebagai wajah Kota Reyog, pengendara yang masuk ke Ponorogo bakal dimanjakan dengan indahnya pohon Tabebuya layaknya Surabaya.

Hal ini seiring langkah yang dilakukan Pemerintah Desa Babadan bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Ponorogo.

Secara sinergi menggelar penghijauan di lapangan Desa Babadan, Minggu (10/1/2021).

Dalam kegiatan penghijauan ini PWI memberikan bantuan 400 bibit tanaman yaitu Ketapang Kecana, Tabebuya, Glodok Pecut dan Flamboyan.

Penghijauan digelar dalam rangka memperingati Hari Gerakan Satu Juta Pohon yang jatuh pada 10 Januari 2021 didukung Forpimkca Babadan mulai Camat, TNI dan Polri.

Pemilihan lokasi di lapangan seluas 1 hektar lebih tersebut dilakukan untuk memberdayakan kembali setelah sebelumnya terkesan mangkrak dan kurang dirawat.

Pemdes setempat sudah membuat desain terkait pemberdayaan kembali lapangan tersebut.

Rencananya selain untuk kawasan ruang terbuka hijau, taman ramah anak dan membangkitkan UMKM. Lapangan juga nanti bisa menjadi sport centernya masyarakat di Wilayah Ponorogo Utara.

“Ini sudah kita desain, nanti ada joging track, taman, lapangan sepak bola dan lapak UMKM. Harapan kita lapangan seluas 1 hektar lebih ini akan kita bangun untuk bisa menjadi sport centernya wilayah Ponorogo Utara. Tentu saja butuh dukungan banyak pihak karena dengan anggaran desa saja tidak mampu,“ ungkap Endra Wahyudi , Kepala Desa Babadan.

Endra Wahyudi menjelaskan, sekarang ini bersama PWI sudah mulai merintis dengan menanam berbagai pohon perdu jenis taman seperti Tabebuya, Ketapang Kecana, Glodok Pecut dan Flamboyan.

“Karena ini masih awal musim penghujan jadi kita berusaha memanfaatkannya untuk menanam,” sebutnya.

Selain di lapangan, tanaman seperti Tabebuya ini juga ditanam di sepanjang jalan di Desa Babadan.

Ketua PWI Ponorogo Hadi Sanyoto dalam sambutannya menyampaikan bahwa penghijauan ini penting untuk dilakukan dan dimulai dari gerakan kecil dulu.

Diharapkan gerakan kecil dari PWI memberikan motivasi kepada desa-desa untuk mencari ikon desannya.

Menurutnya, ikon desa tidak harus selalu dari segi seni budaya dan keindahan alam. Namun juga bisa digali dari aneka ragam pohon yang ditanam.

“Kita hanya berusaha membantu memotivasi dan mengispirasi. Semoga ke depan kesadaran masyarakat terkait lingkungan hidup ini meningkat,”jelasnya.

Camat Babadan Suseno mengapresiasi roadshow penghijauan yang dilakukan oleh PWI Ponorogo dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional (HPN).

Karena di tengah pandemi covid-19, kegiatan dilakukan dengan keadaan serba terbatas dan dibatasi protokol kesehatan. “Namun salutnya, PWI masih bisa melakuakan gerakan menanam di banyak lokasi di banyak desa,” pungkasnya. (as)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here