PONOROGO – Bupati Ipong dalam acara syukuran atas kesembuhannya sempat menceritakan, saat sakit ia merasa sudah di ujung maut.
“Karena jujur ya, pada saat tanggal 7, 8, dan 9 Desember saya di ujung maut. Saya sendirian di Rumah Sakit karena memang tidak boleh ada yang menemani,” ceritanya.
“Saya di ruang ICU hanya ada mesin yang suaranya tak, tok, rek, krek, luar biasa. Ya Allah..Jadi saya merasa sudah di ujung maut. Tidak ada yang saya lakukan selain dzikir, sholawat dan berdoa kepada Allah SWT,” imbuhnya.
Ipong pun mengaku sudah ikhlas jika dipanggil Allah SWT. “Saya hanya bisa berdoa, Ya Allah jika memang engkau mengambil nyawa saya maka saya siap dan ikhlas,” ujarnya.
Namun, ternyata takdir Allah membuatnya masih berumur panjang. Tidak berselang lama, Ipong sudah dinyatakan sembuh.
“Tapi luar biasa, jam 4 tanggal 10 Desember dini hari, saya sudah bisa pindah kamar. Saya dinyatakan sehat tapi belum boleh pulang karena pemulihan gula darah yang belum stabil,” katanya.
Ipong menyebut, syukuran ini mungkin juga sebagai bentuk syukur dari istrinya. “Pagi ini bentuk syukur kepada suami tercinta karena tidak jadi berpulang ke rahmatullah. Karena mati itu pasti terjadi, entah itu esok atau lusa tidak ada yang tahu,” ujarnya. (ist)