PONOROGO – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menggandeng SMK PGRI 2 Ponorogo untuk bersama-sama mengembangkan kompetensi para pemuda.
Bahkan, Wagub menyebut SMK PGRI 2 Ponorogo menjadi epicentrum kegiatan positif kepemudaan.
“Semua kegiatan kepemudaan oleh bapak kepala sekolah digelar di sini. Ini ide bagus. Tentu akan membawa manfaat bahwa SMK PGRI 2 Ponorogo menjadi episentrum kegiatan pemuda yang positif,” ungkap Wagub Jatim saat bertemu dengan para pemuda di SMK PGRI 2 Ponorogo baru-baru ini.
Wagub Jatim menyasar para pemuda yang memang bukan berasal dari kota besar. Seperti dari Kabupaten Ponorogo dan Madiun.
“Kami percaya para pemuda punya cita-cita besar namun masih bingung jalannya. Mereka belum memahami bakat dan minatnya. Makanya selama beberapa bulan terakhir ini kami bersama SMK PGRI 2 Ponorogo melakukan coaching clinic program kepemudaan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Wagub dengan telaten mendengar paparan para pemuda. Mulai dari cita-cita, action sampai rencana meraih masa depannya.
Ada yang sudah mantab berwirausaha, menjadi programmer sampai yang menjadi profesional designer.
“Kemantaban para pemuda ini akan kami sambungkan dengan program pemprov Jatim yakni milenial job center atau kewirausahaan di Dinas UKM dan Dinas Agro,” sebutnya.
Lewat milenial job center itu, kata Emil, Pemprov Jatim membangun kesempatan untuk generasi milenial mendapatkan mentoring untuk mendapatkan kredibilitas di bidang yang mumpuni.
“Seperti desainer, marketer, event orgenaiser maupun profesi-profesi lainnya, sehingga mereka bisa membangun kredibilitas dan track record yang baik,” terang suami dari Arumi Bachsin itu.
Wagub muda ini mengakui bahwa jumlah pemuda yang mengikuti program ini tidak lah banyak.
“Memang jumlahnya sedikit tapi ini adalah efek bola salju. Komunitas di wilayah ini akan menjadi inspirasi generasi muda agar lebih optimis menata masa depan,” sebutnya.
Mas Emil memberikan motivasi kepada pemuda agar tidak berhenti berinovasi hanya karena alasan modal.
“Modal itukan tidak ada batasnya namun kunci penting yang kadang terlewatkan adalah kompetensi, rekam jejak atau reputasi pasar,” tegasnya.
Untuk mengurangi beban modal itu, di bidang pemrograman misalnya di Bakorwil Madiun ada tempat yang menyediakan powerking komputer dengan kapasitas lumayan. “Tidak butuh modal besar untuk pemrograman,” sebutnya.
Terkait dengan adanya pandemi Covid-19, Wagub memberikan tips kepada pemuda dengan diversifikasi pasar. “Sudah dicontohkan tadi oleh pemuda dengan promo layanan gratis antar,” sebutnya.
Selain itu, pemuda juga bisa menempuh jalan dengan mengurangi biaya. “Misalkan untuk wirausaha minuman dengan berani mengurangi jenis produk yang kurang diminati. Ini sebagai jalan untuk mengurangi biaya selain menambah margin. Tentu agar tetap bisa bertahan di tengah pandemi,” paparnya.
Wagub mengaku salut dengan semangat para pemuda yang sebagian besar adalah alumni SMK PGRI 2 Ponorogo.
“Anak-anak SMK PGRI 2 Ponorogo tekun dan semangatnya luar biasa. Tentu dengan fasilitasi dan info peluang mereka akan bisa termotivasi dan terarah langkahnya,” pungkasnya. (agus rifai)