PONOROGO – Tepat pada peringatan hari pahlawan, Senin (10/11/2020) warga Desa Purwosari menggelar demontrasi. Ratusan warga menggeruduk balai desa untuk menyampaikan aspirasinya.
Seperti diketahui, aksi warga ini dilakukan untuk meminta salah satu perangkat berisial MS untuk mundur dari jabatannya.
Perangkat yang bertugas sebagai Kasie Pelayanan Desa Purwosari ini disebut-sebut melakukan pencabulan terhadap salah satu warganya sampai hamil.
“Turunkan perangkat cabul, pepacuh sudah dilanggar, tidak bisa mengayomi warganya. Itu sudah melanggar perbup nomor 70 tahun 2018,” pungkas Joko koordinator aksi.
Meski menggelar demo namun warga taat menerapkan protokol kesehatan untuk menghindari penularan Covid-19.
Peserta demonstrasi wajib memakai masker, menjaga jarak dan untuk menghindari kerumuman, dipilih perwakilan demonstran.
Kapolsek Babadan AKP Yudi K yang mengawal aksi demonstrasi ini memberikan imbauan kepada demonstran.
Kapolsek bernegosiasi dengan demontrans agar tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Salah satu caranya, meminta 5 saja perwakilan yang berdialog di dalam balai desa.
“Tolong menjaga protokol kesehatan, saya minta perwakilan biar koordinasi cukup 5 orang saja,” pintanya.
Kapolsek meminta pemahaman warga karena saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19. “Kami tidak ingin terjadi penularan Covid-19,” tegasnya.
Atas negoisasi itu, pendemo akhirnya memahami dan menunjuk 5 perwakilan demonstran. “Silakan 5 orang masuk, yang lain menunggu dan tetap jaga protokol kesehatan yang di luar,” sebutnya. (ist)