PONOROGO – Minggu (01/11/2020) pukul 12.00 Wib, tragedi memilukan terjadi di Desa Wringin Anom Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo.
Tiga bocah kecil harus meregang nyawa akibat tenggelam di Belik (sumber air dialiran sungai kecil dengan kedalam kurang lebih 1,5 meter), ketiganya tenggelam di belik saat bermain.
Kapolsek Sambit AKP. Sutriatno, S.Kom saat dikonfirmasi awak media membenarkan kejadian orang meninggal dunia tenggelam di Belik.
“Tkpnya di Belik ( sumber air di aliran sungai kecil ) masuk Dukuh Banyuripan rt 01/02 Desa Wringinanom Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo,” ungkapnya.
Korban tiga orang yakni,
1. Reivanno Eza Mustafa, ( umur 7 th ) Dukuh Banyuripan rt 01/02 desa Wringinanom, kecamatan Sambit kabupaten Ponorogo.
2. Rafkah Robbi Putra , ( umur 7 th ) Dukuh Banyuripan rt 01/02 desa Wringinanom, kecamatan Sambit kabupaten Ponorogo.
Dan 3. Dian Muhammad Arifin, (8 tahun) alamat Dukuh Banyuripan rt 01/02 Dsesa Wringinanom, kecamatan Sambit Kab. Ponorogo.
Barang Bukti yang berhasil diamankan petugas lanjut Kapolsek Sambit, 3 pasang sandal milik korban warna biru dan hijau, 3 buah ketapel dan Baju dan celana milik ke tiga korban.
Kronologis kejadian lanjut AKP. Sutriatno, Minggu, 1 November 2020, sekira pukul 08.30 wib, ketiga korban yang rumahnya saling berdekatan bermain keluar rumah sambil membawa ketapel.
“Dimana ketiga korban sudah biasa bermain bersama sama,” ujarnya.
Kemudian sekira pukul 12.00 wib, korban belum juga pulang, hingga keluarga korban bersama warga setempat berusaha mencari keberadaan korban.
“Pada saat mencari korban, marsono (saksi) mengetahui tiga pasang sandal milik korban di TKP ( Belik ), hingga Maryoni curiga selanjutnya,” terangnya.
Melihat itu, tiga orang warga tersebut llangsung mencari ke dalam Belik dengan cara masuk ke dalam belik dan mencari / meraba menggunakan kaki.
“Sampai akhirnya mereka menemukan ketiga korban tenggelam di dalam belik,” jelasnya.
Selanjutnya korban 3 anak tersebut di angkat dari dakam belik , dimana korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sambit.
Setelah dilakukan visum luar 3 korban anak anak oleh team inafis dan Puskesmas Wringin anom tidak ditemukan adanya penganiayaan.
Hasil olah tkp tambah Kapolsek Sambit, adalah sebuah belik ( sumber air di aliran sungai kecil dgn kedalaman +- 1,5 m panjang 2,9 m,dan lebar belik +- 1,7 m)
Atas kejadian ini pihak Keluarga menerima kejadian tersebut adalah musibah dan tidak akan menuntut kepada pihak manapun, atas permintaan keluarga tidak dilakukan otopsi terhadap korban.
Dengan di kuatkan surat pernyataan dari keluarga korban.
“Saat ini jenazah disemayamkan di rumah duka dan persiapan untuk dimakamkan dipemakaman umum Desa wringinanom,” tukasnya. (mny).