PONOROGO – Awal bulan Oktober 2020 warga di Kabupaten Ponorogo sempat dihebohkan dengan terkonfirmasi positifnya salah satu pasien post partum atau pasien pasca melahirkan.
Diketahuinya kasus ini berawal dari bayinya yang berusia 7 hari ada keluhan diare. Kemudian dirapid test, hasilnya reaktif. Karena hasil tersebut akhirnya bayi dan ibunya dilakukan swab test.
Hasil dari tes PCR (Polymerase Chain Reaction) menunjukkan bahwa ibunya di positif Covid-19, sedangkan bayinya masih menunggu hasil tes PCR.
Kejadian ini tentu patut diwaspadai bagi semua ibu hamil. Karena, kehamilan, tanpa adanya keadaan pandemi pun sudah menjadi hal yang membutuhkan perhatian ekstra bagi seorang wanita.
Apalagi di masa-masa seperti saat ini, seorang calon Ibu harus mempersiapkan dirinya lebih baik lagi dalam menjalani kehamilan dan persalinan nantinya.
Apalagi, berdasar data terkini, Ibu hamil memiliki resiko yang sama besarnya untuk terinfeksi Covid-19 dibandingkan dengan orang dewasa lainnya yang tidak sedang hamil.
Ibu hamil dengan Covid-19 positif tanpa gejala juga memiliki angka kejadian yang tinggi di Indonesia, yaitu sebanyak 13,8%.
Lis Suwarni Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Ponorogo mengatakan, tidak ada protokol kesehatan khusus bagi ibu hamil.
“Jadi untuk pencegahan dan pengendalian covid 19, sebetulnya protokolnya secara umum sama untuk seluruh kelompok masyarakat. Yaitu Dengan 3 M, Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci tangan pake sabun dan air mengalir,” ungkapnya.
Menurutnya, Skrining Covid untuk semua layanan kesehatan di semua jenjang layanan. Jika ada Indikasi Covid 19, dilakukan pemeriksaan lab dengan Rapid/Swab test untuk penegakkan diagnosa status covidnya.
“Jika positif dilakukan pengobatan dan Isolasi sampe dinyatakan Negatif,” sebutnya.
Adapun untuk Ibu hamil yang terkonfirmasi Covid di Ponorogo, karena tertular dari anggota keluarga yang habis perjalanan luar kota.
“Jadi kalau secara spesifik bagaimana mencegah terjadinya kasus Positif Covid adalah kepatuhan semua lapisan masyarakat dalam protokol kesehatan dengan 3.M,” sebutnya.
Sementara itu, Etika Desi Yogi, S.ST, M.Si Pembantu Direktur I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan turut peduli terhadap ibu hamil di tengah pandemi.
Pasalnya, pandemi Covid-19 membuat semua orang khawatir. Oleh sebab itu, penting untuk lebih memperhatikan masa-masa kehamilan pada masa pandemi tersebut.
Menurutnya, asupan gizi masa kehamilan tetap menjadi hal yang perlu diperhatikan untuk kesehatan kandungan.
Nutrisi dan gizi yang baik pada masa kehamilan akan sangat membantu ibu hamil dan janinnya melewati masa tersebut.
“Ibu hamil harus lebih berhati-hati ketika memilih makanan. Kebutuhan nutrisi meningkat, seperti kalsium, zat besi, asam folat, dan sebagainya,” sebunya.
Ia meminta, asupan gizi harus dipenuhi ibu hamil. Pertama, kalori sebanyak 55 persen dari umbi umbian serta nasi, lemak nabati dan hewani, serta sayur maupun buah buahan.
Kedua, asam folat yang berguna untuk pembentukan syaraf. Ketiga, protein untuk zat pembangun, pembentukan darah dan sel. Makanan berprotein didapat dari kacang-kacangan, tahu tempe, putih telur dan daging.
Keempat, kalsium agar terhindar dari osteoporosis. Kelima, zat besi yang berfungsi dalam pembentukan darah dengan makan hati, ikan dan daging.
“Pesan gizi seimbang untuk ibu hamil
Mengonsumsi aneka ragam pangan lebih banyak berguna untuk memenuhi kebutuhan energi, protein, dan vitaminserta mineral,” sebutnya.
Disamping itu, membatasi makan makanan yang mengandung garam tinggi untuk mencegah hipertensi karena meningjatkan resiko kematian janin.
Minum air putih lebih banyak mendukung sirkulasi janin. Membatasi minum kopi karena kandungan kafein dalam kopi meningjatkan buang air jecil yg berakibar dehidrasu, tekanan darah meningjat dan derak jantung meningkat.
Pengalaman Kehamilan dan persalinan di tengah pandemi Covid-19 salah satunya dialami pasangan Harun Arafat dan istrinya Ayu.
Warga Desa Sukorejo Kecamatan Sukorejo tetap dapat menjalani prosesnya dengan nyaman dan aman.
Harun sang suami mengaku, pihaknya tidak menerapkan prokes yang berbeda. Namun melaksanakan protokol kesehatan pada umumnya.
Harun mengaku, cukup perhatian kepada istrinya dengan tepat waktu menjadi suami siaga agar belahan jiwanya bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dan mental yang berkualitas sejak sebelum, saat, dan sesudah melahirkan.
Ia mempunyai strategi khusus untuk menjaga keamanan dan kenyaman istrinya hamil semasa pandemi ini.
Pertama, sedapat mungkin untuk tetap tinggal di rumah (stay at home), menjaga kebersihan diri dan rutin mencuci tangan, menghindari orang-orang yang sedang sakit, dan mengkonsumsi makanan bergizi.
“Saya rutin melakukan tele konsultasi klinis dengan dokter termasuk merencanakan dengan matang,” tandasnya.
Adanya ibu yang baru melahirkan terkena Covid-19 ini turut menjadi perhatian khusus plt Bupati Ponorogo Seodjarno.
“Kami mengimbau untuk meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah penularan dengan menghindari kerumunan dan menjauhi keramaian,” kata Soedjarno.
Ia juga meminta masyarakat Ponorogo untuk selalu mematuhi peraturan kesehatan dengan disiplin menggunakan masker.
Di mana kamu berada dan rajin mencuci tangan menggunakan sabun. Yang tidak kalah penting jangan ragu untuk menegur orang disekitar kita yang tidak disiplin terhadap produk kesehatan,” pungkasnya. (agus rifai)