PONOROGO – Jagat dunia maya di Kota Reyog geger dengan beredarnya postingan di medsos terkait hasil swab terhadap anggota DPRD Ponorogo beserta staf yang dinyatakan positif covid-19.
Tak tanggung-tanggung, dalam postingan itu disebutkan dari 10 nama yang sudah menjalani swab pada 10 September, terdapat 9 nama yang dinyatakan positif.
Hasil pemeriksaan oleh Mikrobiologi Klinik RSUD dr. Iskak Tulunagung itu, beredar luas pada Jumat (11/9/2020).
Namun tiba-tiba muncul kembali postingan hasil swab terhadap 30 orang anggota DPRD Ponorogo, yang beredar di medsos dengan hasil kesemuanya negatif.
Hasil PCR yang dilaksanakan di RSUD Dr.Soetomo Surabaya dan RSUD Iskak Tulungagung itu tidak sama persis dengan hasil PCR pada tanggal 10 September.
Namun akhirnya, Jum’ at (11/09/2020) sore Bupati Ponorogo melakukan rilis melalui broadcasting kepada media.
“Dengan ini saya sampaikan bahwa pada tanggal 9 September 2020 dilakukan pengambilan swab terhadap 28 orang staf sekretariat dan anggota DPRD Ponorogo. Sebagai tindak lanjut tracing kontak erat kasus konfirm nomor 301. 28 sample ini dikirim ke RSUD Dr. Sutomo Surabaya,” ungkap Bupati Ipong Muchlissoni.
Dikatakannya, pada hari yang sama 10 orang dilakukan pengambilan swab dan dikirim ke RSUD Dr. Iskak Tulungagung.
“Dari 10 sample yang dikirim ke RSUD Dr Iskak Tulungagung didapatkan 9 positif, 1 negatif,” ucapnya.
Kemudian lanjut Ipong MS, dari 28 sample yang dikirim ke RSU Dr Sutomo Surabaya, didapatkan hasil semuanya negatif.
“Menindaklanjuti 9 hasil positif yang didapatkan, dilakukan pemeriksaan fisik, rontgent dada, darah dan pemeriksaan penunjang lainnya terhadap 9 orang tersebut, dan didapatkan, semua hasil pemeriksaan normal,” ungkapnya.
Bupati menegaskan, maksud dari pemeriksaan yang hasilnya normal itu adalah statusnya negatif. “Iya, negatif,” tegasnya.
Oleh karena itu, Bupati meminta untuk saling menguatkan, saling menjaga, jangan pernah berpikir covid ini tidak bisa terjadi pada diri kita.
“Semua berpeluang untuk terjangkiti virus ini karena dia tidak mengenal kasta, terutama yang tidak disiplin atas protokol kesehatan yang telah ditetapkan,” tukasnya. (mny/as)