PONOROGO – Lomba Tari Jathil dan Bujangganong yang digelar Sanggar Kartika Puri terasa istimewa. Lantaran, peserta lomba dinilai langsung tiga seniman yang kompeten di bidangnya.
Yakni, Aya Chikamatzhu yang dikenal masyarakat dengan ratunya tari jathil obyog, Yosika jagonya Bujangganong dan Sudirman jenderalnya seni reyog Ponorogo.
Uniknya lagi, ketiga seniman ini selama menjadi dewan juri mengenakan kostum tari sesuai keahliannya masing-masing.
Keunikan lainnya, panitia sengaja memberikan iringan gamelan reyog itu secara flexible.
Artinya dapat memainkan beberapa jenis irama seperti srampat langen tayug, jaipong sunda atau langgam-langgam yang enak untuk bergerak tari tanpa harus latian yang khusus.
Kontan saja, lomba tari obyog unik ini menarik perhatian masyarakat yang berbondong-bondong menyaksikan di Joglo Paju Kartika Puri.
Format lomba yang berbeda ini membuat antusias peserta begitu besar. Tercatat ada 40 peserta yang berasal dari wilayah Magetan, Madiun dan Ponorogo.
“Untuk Ponorogo tersebar mulai dari Pulung, Sawoo, Ngrayun, Slahung, Badegan, Jambon dan dari wilayah kecamatan kota Ponorogo sendiri,”
Sudirman, M.Pd mengatakan, lomba tari obyog ini digelar dalam rangka program tahunan di Sanggar Kartika Puri.
Tujuannya, kata guru seni budaya SMPN 1 Jetis ini untuk mewadahi para seniman reyog utamanya penari jathil dan ganongan yang selama ini kurang ajang kompetisi.
“Padahal di arena pagelaran yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten Ponorogo memiliki memiliki jumlah penari, pengikut yang lumayan banyak di masyarakat pedesaan,” pungkasnya. (as)