PONOROGO – SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo menjadi satu dari enam sekolah di Kota Reyog yang bakal melaksanakan uji coba pembelajaran secara tatap muka.
Pembelajaran tatap muka jenjang SMA SMK ini sesuai dengan surat edaran Gubernur Jawa Timur nomor 420/11350/101.1/2020.
Muh Kholil Kepala SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo mengatakan, sekolahnya akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat begitu uji coba pembelajaran tatap muka dimulai pada 18 Agustus nanti.
Mulai pengecekkan suhu tubuh saat masuk sekolah, wajib pakai masker, serta membawa surat keterangan ataupun izin dari orang tua bahwa diperbolehkan untuk mengikuti pembelajaran tatap muka.
“Untuk teknisnya dibagi dua shift, satu shift maksimal 17 anak dan setiap kelas bergantian sehari masuk, sehari daring,” kata Muh Kholil.
Kholil juga meminta kepada siswa Muhipo yang berasal dari luar kota terutama yang berasal dari zona merah untuk menyertakan surat sehat atau rapid test jika ingin mengikuti pembelajaran tatap muka.
“Jika memang keberatan, siswa tersebut bisa ikut PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) saja,” lanjutnya.
Untuk uji coba tatap muka ini, setiap harinya siswa akan mengikuti 4 jam pelajaran dan setiap jamnya adalah selama 30 sampai 40 menit.
“Satu hari maksimal 3 jam. Jadi masuk jam 7 pulang jam 10 tidak disertai jam istirahat,” jelas Kholil.
Muh Kholil optimis, penerapan protokol kesehatan saat uji coba tatap muka di Muhipo berjalan baik.
Apalagi, pelaksanaannya didukung dinas terkait dan gugus tugas Covid-19 kabupaten. Pun, seminggu sekali, pelaksanaan pembelajaran tatap muka akan dievaluasi. (ist)
