PONOROGO – SMK PGRI 1 Ponorogo menunjukkan eksistensinya sebagai sekolah yang unggul di berbagai bidang. Termasuk tekhnologi informasi di tengah pandemi.
Terbukti SMK yang terletak di Jalan Irawan Ponorogo ini mampu melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara daring.
Sistem ini online ini dilakukan sesuai aturan Kemendikbud karena untuk mencegah penyebaran wabah Corona Virus Disease (Covid-19).
Drs. H. Djemito, M.Pd.I Kepala SMK PGRI 1 Ponorogo mengatakan, MPLS ini diikuti sebanyak 200 siswa baru.
“Keinginan anak untuk sekolah tinggi namun terkendala ekonomi imbas dari pandemi Korona. Sehingga banyak anak yang menunda sekolahnya tahun depan. Itu analisa yang kami temukan,” ungkap H. Djemito.
Meskipun secara daring, sekolah berupaya agar MPLS berjalan maksimal. Meskipun diakui sistem online tidak bisa diikuti 100 persen siswanya karena terkendala jaringan. Karena ada anak didiknya berada di daerah yang sulit sinyal.
“MPLS daring baru bisa diikuti sekitar 60 persen bisa koneksi. Jadi antara IT yang disiapkan sekolah tidak semua bisa diikuti masyarakat,” sebutnya.
“Ketika situasi sudah normal kami akan melakukan pemantaban MPLS secara tatap muka. Bukan mengulang tapi agar siswa lebih paham wawasan wiyata mandala dan lingkungan sekolah,” paparnya.
Adapun materi yang diberikan dalam MPLS daring ini antara lain, lingkungan sekolah, wawasan wiyata mandala, pembinaan karakter, pembiasaan ibadah, pembentukan akhlakul karimah.
Diakuinya, sistem daring ini tidak bisa maksimal dalam mendidik siswa. Utamanya membentuk karakter anak. Oleh karenanya, H. Djemito berharap, pandemi bisa berakhir sehingga pembelajaran bisa berjalan normal.
“Kalau tidak tatap muka membentuk karakter anak itu sulit. Kalau lewar online sangat susah karena tidak bisa berinteraksi langsung dengan guru. Namun karena situasi Korona kita tetap melaksanakannya,” paparnya.
Pihaknya berharap, pandemi bisa berakhir sehingga pembelajaran bisa berjalan normal. “Semoga Korona segera sirna dari bumi nusantara. Aktifitas ekonomi pulih, pendidiksn bermartabat mencetak anak didik yang bisa menjadi idaman masyarakat, nusa bangsa dan agama,” pungkasnya. (as)