JAMBON – Keberadaan Bantuan Sosial (Bansos) terdampak covid-19 atau bantuan langsung tunai (BLT) yang diberikan disaat pandemi, kerap menimbulkan kecemburuan warga yang lain.
Ada yang mengatakan proses pendistribusiannya yang dinilai tidak adil dan tidak tepat sasaran.
Dibalik itu, ada salah satu warga bernama mbah Sumarti (65 thn) asal desa Srandil rt 04 rw 02 Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo, justru mengembalikan secara sukarela ke pemerintah Desa setempat, karena mengaku sudah mampu.
Hal itu diungkapkan Kades Srandil Suwarno Pamuji saat dikonfirmasi mediaponorogo.com, Selasa (26/05/2020).
Suwarno Pamuji juga menjelaskan, mbah Sumarti yang berdomisili di Desa Srandil ini sudah didatangi perangkat desanya dua kali untuk menerima BLT-DD, namun ia memutuskan bantuan Rp. 600.000,00 dari Pemdes Srandil memilih mengembalikan ke Desa.
“Mbah Sumarti mengaku sudah cukup untuk biaya hidup selama ini, karena ada bantuan dari anaknya di Solo,” kata Kades Srandil.
Dikatakan, mbah Sumarti saat ini walau asli Desa Srandil, namun dirinya tidak memiliki identitas diri.
“Pemerintah desa Srandil melalui musdes khusus sudah berupaya dan berjuang membantu mbah Sumarti untuk tetap bisa mendapatkan blt-dd selama 3 bulan ini. Saya bersama yang lain sepakat memberikan surat keterangan domisili,” terangnya.
Lebih lanjut Bowo sapaan akrab kades Srandil ini mengatakan mbah Sumarti asli dari desa Srandil, kemudian pergi dari desa Srandil dan sudah lama kembali lagi di desa Srandil.
“Kembali lagi ke desa Srandil sampai sekarang. Dan sekarang hidupnya sendirian, keluarga yang lain ada di Solo,” pungkasnya. (mny).
