Home Headline Hasil Panen Padi Anjlok, Petani : Apa Pengaruh Corona?

Hasil Panen Padi Anjlok, Petani : Apa Pengaruh Corona?

0

PONOROGO – Petani dibuat heran dengan hasil tanaman mereka di tengah pandemi Covid-19. Keheranan garda terdepan penghasil produk pangan pertanian ini karena anjloknya hasil panen padi.

Salah satunya diungkapkan Anis petani asal Kecamatan Sukorejo yang merasa njembleng alias heran dan dipenuhi pertanyaan.

Kenapa hasil tanaman padinya turun drastis. Padahal padi terlihat bagus, bulir padinya terlihat mentes dan tidak ada serangan hama sama sekali.

“Njembleng serendeng, gumun setahun. Tidak ada masalah apa-apa tapi hasilnya anjelok,” sebutnya.

Di sisi lain, sebenarnya para petani ini juga melakukan pemupukan yang berimbang.
Namun produksi padi yang biasannya 9 sampai 10 kwintal hingga 12 kwintal per 1400 m2 atau per kotak, kini hanya dapat 4 hingga 5 kwintal saja.

Sementara di daerah Babadan perolehan per kotak, mencapai 6 sampai 7 kuintal.

Petani bertanya-tanya, apakah hal ini ada kaitannya dengan Covid-19. “Moso yo kenek Corona,” tanyanya.

Keheranan petani itu dijawab Medy Susanto Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan kabupaten Ponorogo.

Menurut Medy, menurunnya produksi padi petani saat ini adalah karena faktor alam.

“Tidak ada kesalahan teknis seperti pemupukan dan pengolahan tanah atau pengendalian hama. Hanya saja faktor alam. Di mana kekurangan penyinaran matahari yang menyebabkan bulir padi tidak mentes,” sebutnya.

“Supaya menghasilkan produksi padi yang bagus, bulir padi harus mentes. Dan agar mentes dibutuhkan panas 100 persen. Tapi musim tanam kemarin kurang penyinaran. Akibat kekurangan penyinaran proses asimilasi menjadi terganggu sehingga bulir padi tidak mantes dan tidak bernas,” bebernya.

Dijelaskannya, pada prinsipnya semua tanaman yang berdaun runcing butuh panas yang cukup. Sedangkan tanaman berdaun lebar tidak terlalu butuh sinar matahari banyak.

“Sehingga secara teknis tidak ada kesalahan petani yang menyebabkan produksi padainnya merosot,” terang Medy. (as)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here