PONOROGO – Nasib Edi Subagyo memang memilukan di tengah pandemi Corona. Pria berumur 43 tahun ini sempat terlantar karena ditolak saat meminta isolasi di kampung halamannya di Desa Prajegan Kecamatan Sukorejo, Jumat (24/4/2020) lalu.
Berbagai upaya dilakukan sampai bertanya ke Satgas Kabupaten namun tidak ada solusi mengenai nasibnya yang sudah terlanjur pulang kampung.
Untungnya, warga Desa Pinang Banjar, Kecamatan Sungai LiIin, Kabupaten Banyuasin Propinsi Sumatra Selatan itu akhirnya diterima oleh warga Desa Lembah Kecamatan Babadan setelah beberapa hari terlantar.
Selama 14 hari menjalani isolasi mandiri kebutuhan sehari hari di tanggung secara gotong royong oleh warga sekitar.
Warga Lembah menganggap meski dalam kondisi sulit ditengah pandemi Corona saat ini jangan sampai menghilangkan rasa kemanusiaan.
Bahkan hari ini, Jumat (8/5/2020) Edi Subagyo akhirnya mendapatkan surat keterangan sehat dari Puskesmas Babadan. Ia telah lulus setelah menjalani isolasi mandiri selama 14 hari di salah satu ruko milik Pemerintah Desa Lembah.
Kepala Desa Lembah Heri Setyo Kurniawan mengapresiasi langkah wargannya yang menerima keberadaan Edy Subagyo selama hampir 14 hari menjalani isolasi.
“Ini menunjukkan rasa kemanusiaan warganya masih cukup tinggi meski dalam kondisi sulit ditengah pandemi korona,” ungkapnya.
Kades Lembah ini bahkan memberikan paket bantuan sembako dan buah untuk menyemangati Edy Subagyo yang sempat trauma akibat penolakan.
Kepala Puskesmas Babadan Siti Nur Faidzah mengakui Edy Subagyo ini bukan warga Lembah dan ber KTP Lembah namun tetap diterima menjalani isolasi karena rasa kemanusiaan.
Siti Nur Faidzah berharap kejadian ini bisa disikapi oleh desa-desa lainnya yang dituju untuk menerima.
“Selama pemantauan tidak ada gejala seperti batuk pilek dan demam. Kondisi terakhir pada Jumat (08/05/2020) suhu badannya cukup normal yaitu 36,6 C dan kondisi baik. Puskesmas akan menerbitkan surat selesai pemantauan,” jelas Kepala Puskesmas Babadan Siti Nurfaidzah. (tim)