Program pesantren kilat SMK Pemkab Ponorogo tidak sekadar berhenti di pesantren. Namun pihak sekolah menindaklanjuti nuansa pesantren itu dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan sekolah.
“Selesai kegiatan pesantren kilat kita sudah koordinasi dengan guru pendidikan agama agar dilanjutkan dalam kebiasaan di sekolah maupun bersama keluarga,” ungkap Erwin Yusnarno.
Dia ingin, kebiasaan bagus di pesantren itu menjadi tradisi yang baik. “Jangan sampai berhenti di pesantren,” tandasnya.
Sejumlah kegiatan keagamaan pun sudah diwajibkan kepada anak didiknya. Seperti sholat dhuha, sholat duhur dan ashar berjamaah di musholla sekolah.
“Secara bergelombang sudah rutin dibimbing guru agama,” sebutnya.
Termasuk kegiatan keagamaan lain. Seperti simaan. Terbukti Senin (7/1/2020) lalu siswa SMK Pemkab mengikuti simaan alquran.
Bahkan, SMK Pemkab memfasilitasi siswa non muslim dengan kegiatan yang sesuai agamanya. Sekolah mendatangkan pemuka agama dari luar sekolah.
“Kita kenalkan dan ikutkan siswa kegiatan keagamaan. Harapannya pembinaan karakter dan keagamaan semakin meningkat,” pungkasnya. (as)