Home Headline Bekali Adabiyah, Siswa SMK Pemkab Ponorogo Nyantri di Ponpes Annajiyah

Bekali Adabiyah, Siswa SMK Pemkab Ponorogo Nyantri di Ponpes Annajiyah

0

PONOROGO – Siswa-siswi SMK Pemkab Ponorogo mendapatkan layanan pendidikan ganda. SMK yang dipimpin Erwin Yusnarno ini selain unggul di bidang keahlian juga memperkuat sisi religi anak didiknya.

Terbukti, SMK Pemkab Ponorogo mempunyai program keren yang bernama pesantren kilat. Layaknya santri, meski di luar bulan ramadhan, siswa-siswi SMK Pemkab ‘nyantri’ di sebuah Pondok Pesantren terkemuka di Kota Reyog.

“Pesantren kilat ini dalam rangka meningkatkan karakter serta keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa,” ungkap Erwin Yusnarno ST.

SMK Pemkab Ponorogo bekerjasama dengan Ponpes Annajiyah Desa Lengkong Sukorejo. “Pondok ini salafiyah dan dari segi pembinaan adabiyah sangat bagus,” ungkapnya.

Dalam prakteknya, secara berkelompok, siswa dijadwal mondok mengikuti berbagai aktifitas keagamaan di pesantren

Selama seminggu nyantri, kegiatan utama pembinaannya yakni bimbingan adabiyah. Seperti sopan santun kepada orang tua, guru, teman serta sesama manusia.

Selain itu, siswa SMK Pemkab dibimbing penguatan sholat lima waktu serta pembiasaan kegiatan keagamaan. Utamanya membaca ayat suci Al Quran.

“Pembiasaan membaca ayat suci ini diklasifikasikan. Mulai yang sudah bisa, belum terbiasa sampai belum bisa membaca Alquran,” ungkapnya.

Erwin Yusnarno menerangkan, pesantren kilat ini merupakan tindak lanjut dari atensi wali murid beberapa tahun silam. Namun sekolah baru mewujudkannya karena harus menyiapkan segala perangkatnya.

Termasuk memilih dan kerjasama dengan ponpes. Sebab, meski banyak pesantren di Bumi Reyog namun butuh pondok yang bisa menampung siswanya yang lebih dari 500 anak.

Pihaknya bakal terus melanjutkan program mulia ini secara berjenjang. “Semua siswa SMK Pemkab Ponorogo selama 3 tahun bakal mondok selama dua kali,” ungkapnya.

Pun, pesantren kilat ini ternyata mempunyai pengaruh yang besar terhadap perubahan karakter anak menuju yang lebih baik.

Hal ini berdasarkan pengakuan orang tua wali yang memberikan informasi perkembangan anaknya pada sekolah.

“Sudah ada perubahan terutama hormat kepada orang tua. Anak-anak sudah mulai berjabat dan mau mencium tangan orang tua ketika pamit,” ujarnya

Pembinaan adabiyah ini, kata Erwin harus terus ditanamkan. “Selain memiliki kompetensi IPTEK juga penguatan IMTAQ harus imbang sebagai bekal siswa dalam menjaga diri di era millenial,” pungkasnya. (as)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here