PONOROGO – Selama delapan hari, (10-17/12/2019) merupakan kegiatan reses anggota DPRD Kabupaten Ponorogo masa sidang I tahun 2019. Sebuah forum pertemuan di dapil masing-masing, antara masyarakat dengan anggota DPRD.
Anggota DPRD saling berinteraksi melalui dialog dan tanya jawab dalam rangka menyampaikan aspirasi. Dan Anggota DPRD wajib menyerap, menampung dan menindaklanjuti sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti yang dilakukan Relelyanda Solekha Wijayanti.
Politisi perempuan termuda (34 thn) di DPRD Ponorogo dari Fraksi PDI Perjuangan itu menyerap aspirasi di rumah Darji dukuh Ngimo desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo.
Sebagai anggota DPRD Kabupaten Ponorogo yang terpilih pada Pileg 2019, Lely panggilan akrab Relelyanda Solekha Wijayanti mengundang kepala desa se Kecamatan Sawoo, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan stakeholder terkait dari dapil III, yakni (Pulung, Pudak, Sooko, Sawoo dan Ngebel).
Selain itu pantauan dilokasi kompak anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan, Agung Priyanto, Evi Dwitasari, Teguh Pujianto, Pengurus DPC PDI Perjuangan Ponorogo, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Johan Bachtiar Arifin, Wakil Ketua Bidang Ekonomi DPC PDI Perjuangan Lisdyarita, PAC dan ranting Kecamatan Sawoo.
“Sebagai komisi D yang membidangi kesehatan, Kesejahteraan Rakyat, Sosial, Kepemudaan, Olah Raga, Peranan Wanita, Keluarga Berencana, Agama, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, semua masukan bisa disampaikan,” kata Lely mengawali pembicaraannya didepan undangan reses, Senin (16/12/2019).
Sebelumnya, Saya menyampaikan banyak terima kasih atas dukungan dan kepercayaan dari semua fihak, sehingga saya pada pileg kemarin bisa duduk menjadi wakil rakyat. Semua itu berkat dukungan dan bantuan masyarakat Dapil 3, khususnya kecamatan Sawoo. Saya mengucapkan banyak terima kasih.
“Forum reses ini menjadi salah satu bentuk komunikasi dan silaturahmi Saya untuk masyarakat Dapil 3,” tuturnya.
Sebagai anggota DPRD Ponorogo dari fraksi PDI Perjuangan Saya menyampaikan pentingya 4 pilar kebangsaan yakni Pancasila, Bhinekatunggal Ika, NKRI dan UUD 1945. Empat pilar ini harus benar-benar tertanam dalam sanubari kita,” ungkapnya.
Menurutnya, agenda forum reses ini dibuat untuk anggota DPRD bertemu dengan masyarakat. Banyak hal usulan dan aspirasi yang disampaikan masyarakat mulai dari pembangunan Insfrastruktur jembatan, Jalan, talud, pemberdayaan wanita, kelompok UKM, pertanian, bangunan mushola, pembangunan sarpras pendidikan, peningkatan intensif gaji guru paud, gaji guru diniyah dan bantuan alat pertanian.
“Nanti kedepannya saya akan menindaklanjuti apa yang mereka usulkan. Termasuk menanggapi usulan masyarakat terkait peningkatan intensive kesejahteraan bagi guru di Desa Nginden Kecamatan Sawoo,” terangnya.
Selain itu ada juga usulan dari Muslimat kecamatan Sawoo, seperti alat kesenian hadroh, pokmas bagi kelompok wanita tentang pemberdayaan dalam bidang ekonomi dan pemberdayaan UKM lainnya.
“Semua usulan dan aspirasi ini akan kita catat dan dibawa menjadi bahasan jaring aspirasi di fraksi PDI Perjuangan. Dan nantinya harapan saya bisa mendapatkan persetujuan,” pungkasnya. (mny)