PONOROGO – Desa Tajug Kecamatan Siman punya gawe besar. Di bawah nahkoda kepala desanya yang baru Jemiyo, menggelar kirab budaya, Minggu siang (9/9/2019).
Kirab budaya ini pun berlangsung meriah dengan ditampilkan berbagai seni budaya daerah.
Seperti gajah-gajahan, seni reyog dan drumband bocah TK serta mobil hias yang mengusung tema KRMA.Mertonegoro.
Kepala Desa Tajug Jemiyo mengatakan, kirab budaya ini digelar dalam rangka haul KRMA. Mertonegoro sekaligus Bersih Desa Tajug.
Dijelaskannya, KRMA Mertonegoro adalah Bupati Pertama Ponorogo yang juga perintis atau penggagas perpindahan Kota Lama ke Kota Baru seperti saat ini di Alun-Alun Ponorogo. KRMA Mertonegoro sendiri dimakamkan di pesarean Giri Merto Desa Tajug.
“Melalui kirab budaya ini kami ingin generasi muda mengetahui dan menghargai jasa perjuangan leluhur termasuk KRMA Mertonegoro selaku Bupati Pertama Ponorogo,” ungkapnya.
Kirab budaya ini juga menjadi bukti kompaknya seluruh perangkat dengan seluruh elemen di Desa Tajug.
Terbukti, kirab ini selain diikuti kepala desa beserta perangkat juga BPD, LPMD, PKK, RT RW, hingga Karang Taruna. “Semua kompak mbangun desa,” ujarnya.
Istimewanya, kirab budaya ini juga menjukkan indahnya kedamaian dan persatuan kesatuan dari pencak silat besar yang berkembang di Desa Tajug. Yakni PSHT & PSHW.
“Kirab budaya ini adalah ruang membina kerukunan seluruh elemen agar guyub rukun gotong royong bangun desa,” ujarnya.
Tak ketinggalan, kirab budaya itu juga menampilkan kontingen persatuan pemuda Kusuma Perdana yang kerap meraih prestasi di bidang seni dan olahraga.
Selain itu, dimeriahkan pula oleh rombongan Pakasa (Paguyuban Keraton Surakarta) serta Taruni SMK PGRI 1 Ponorogo.
Jemiyo menegaskan, kirab budaya bakal menjadi agenda tahunan desanya. Hal ini sesuai dengan visi misinya saat macung kepala desa Tajug.
“Ini penting diagendakan agar generasi muda selain menguri-uri budaya juga menjunjung tinggi leluhur yang sudah berjuang untuk bangsa dan negara,” pungkasnya. (ist)